18. Berdandan Untuk Mengecohkan

240 16 0
                                    

"Aku sangat menyarankan untuk tidak menggunakan perasaanmu, Dukun!"

Dukun mengenali suara tersebut.

"Ah! Thancred!" tunjuk Jihli.

"Halo, Jihli!.." sapa Thancred sambil mengedipkan matanya-dan walhasil Jihli tersipu malu.

Thancred membungkukkan badannya di depan Isembard, "Salam, Isembard! Perkenalkan namaku Thancred-aku juga ditugaskan untuk menyelidiki kasus yang sama di Drybone!" sapanya.

"Tapi aku punya keyakinan kalau Saudari Ourcen tak ada sangkut pautnya dengan penculikan!" elak Dukun Cilik yakin.

"Kalau begitu, beri aku alasan yang masuk akal-kenapa aku harus percaya denganmu!" tantang Thancred.

Dukun Cilik terdiam ketika mendapat tantangan tersebut, "Karena!.. Karena!... Karena dia bersikap baik kepada kita!" jawabnya terpaksa menahan malu.

Thancred tertawa mendengar jawaban Dukun Cilik, "Sekarang dengarkan alasan-alasanku kenapa aku mencurigai Saudari Ourcen terlibat dalam kasus ini!"

Isembard yang nimbrung pun penasaran, "Apa saja itu??"

"Yang pertama-ada kemungkinan kalau orang-orang di Kuil Orang Suci Amada Lamanda bekerjasama dengan para Amalj'aa dengan cara orang-orang kuil menawarkan keamanan kepada orang-orang yang berada di Thanalan Timur bagi penganut-penganut mereka-yang tak bergabung akan diserang oleh gerombolan Amalj'aa."

"Yang kedua-para pengikut Saudari Ourcen, kalian perhatikan saja mereka!-" tunjuk Thancred ke orang-orang berjubah abu-abu, "Lihat!-Mereka begitu tenang beraktifitas, padahal orang-orang lain terlihat sibuk mengkhawatir soal teror kaum Amalj'aa."

"Apa kau yakin orang-orang yang berjubah abu-abu tidak diserang oleh gerombolan Amalj'aa?" tanya Bull ragu.

"Heey!-Aku bertugas dalam penyelidikan ini lebih dulu, kawan!" jawab Thancred enteng.

"Terus kenapa mereka merekrut orang-orang seperti mereka?" tanya Dukun.

"Untuk membangkitkan dewa mereka, mereka butuh banyak persiapan." Jawab Thancred.

"Dan merekrut pengikut-pengikut non-Amalj'aa adalah solusi cerdas untuk bergerak di bawah pengawasan orang-orang seperti kita." desis Wunny.

"Tepat sekali!!" dukung Thancred.

"Tak kusangka-Saudari Ourcen bisa melakukan hal seperti itu!.." desis Isembard tak percaya.

"Bunga mawar yang paling cantik, pun, punya durinya, Tuan Isembard. Maka dari itu kita harus berhati-hati dengan-mawar-ini!" Jawab Thancred.

"Jadi-Saudari Ourcen bersekongkol dengan Amalj'aa untuk mengganggu penduduk Thanalan Timur, lalu mereka meminta bantuan kepada Saudari Ourcen agar mereka dilindungi, Saudari Ourcen menyanggupi menyelamatkan mereka dengan bergabung dengan aliran kepercayaannya yang padahal sebenarnya menjerumuskan mereka menjadi pengikut Ifrit, biang keladi ini semua-begitu?" susun Dukun Cilik.

"Betul!" jawab Thancred.

Tapi Dukun masih bimbang, "Tapi aku masih berat untuk mempercayainya!.." akunya.

Thancred menghela napasnya, "Aku ingatkan, Dukun! Jangan campurkan intuisi murnimu dengan bakat Gaunganmu! Kalau bukan Gaungan yang berbicara-maka gunakanlah akal sehatmu! Dunia tak semadu-racun pandangan matamu! Ada yang racun dilapisi madu, ada yang madu dilapisi racun."

"Dukun, apa yang dikatakan Thancred benar." Ujar Jihli.

"Mm!" Dukun mengangguk mengerti-walau harus beberapa saat untuk menerima masukan dari seniornya, "Lalu apa langkah kita selanjutnya?"

A REALM REBORN ( Final Fantasy XIV Fanfiction )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang