47. Si Penembak Jitu

74 5 0
                                    

"Aaaang!~.. Tak kusangka kita bisa bareng-bareng dalam satu kereta!.." ungkap Jihli senang.

Wunny tertawa terkekeh, "Takdir bekerja dengan cara yang unik sekali!.." selorohnya.

Jihli memutuskan naik kereta chocobo dalam perjalanan tugasnya menuju Shroud Utara, untuk mengemban tugas dari gurunya, Tuan Jehantel namanya, dan ternyata, Wunny juga ada dalam kabin penumpang kereta chocobo yang mengantarnya!

"Mau kemana?" tanya Jihli.

"Aku mau pergi bertemu teman lama di Coerthas." Jawab Wunny, "Kau sendiri?"

"Aku mau ke Shroud Utara, ada tugas dari guruku." Jawab Jihli, "Ngomong-ngomong, kenapa tumben tak naik chocobo sendiri?-Jangan-jangan kita punya alasan yang sama!"

Wunny tersenyum dan menyenderkan punggungnya, "Sekali-kali naik kendaraan umum, lah!.. Dan kalau naik kereta chocobo, kita bisa bersantai seperti ini selama perjalanan." Jawabnya sambil mengangkat kaki kanannya-karena kebetulan isi penumpang kereta sepi.

"Ternyata beda!-Kalau aku naik kereta karena tiba-tiba ingin bernostalgia, ketika aku datang untuk pertama kalinya ke Eorzea!.." ungkap Jihli.

Wunny menyunggingkan senyum paling manis dari wajahnya yang menua, "Wah!.. Pasti kenang-kenangan yang indah sekali!.." gumamnya.

*****

Namun, perjalanan panjang mereka terhenti, ketika tiba-tiba muncul dua anggota Penjaga Hutan mencegat kereta chocobo mereka.

"T-TOLONG!!" jerit seorang elezen Penjaga Hutan ketakutan.

Si kusir kereta langsung menahan langkah kedua chocobonya sekuat mungkin agar kedua Penjaga Hutan tak tertabrak, hingga sangking kuatnya, Wunny dan Jihli yang ada di belakang nyaris jatuh terjungkal keluar dari dalam kereta.

"Hey!! Apa yang kau lakukan?!!" bentak Wunny.

"M-Maaf! Ada orang menghalangi jalan!" jawab si kusir, "Ada apa??" tanya si kusir ke dua Penjaga Hutan tersebut.

"Tolong bawa kami ke Pos Penjagaan terdekat sekarang!!" desak lalafell Penjaga Hutan-dan ternyata itu adalah perkataan terakhir yang keluar dari mulutnya.

Tiba-tiba terdengar suara letusan tembakan, disusul si lalafell Penjaga Hutan tergeletak tak bernyawa, rekan elezen-nya bergidik ketakutan melihat temannya jadi korban selanjutnya, ia tiba-tiba langsung lari masuk ke kaki-kaki kereta.

Beberapa milidetik kemudian, terdengar suara letusan tembakan lagi, kali ini kusir kereta yang jadi korbannya, ternyata bukan hanya keturunan manusia saja yang mati-bahkan kedua ekor chocobo malang juga ikut dihabisi.

"Ada bahaya!!" pekik Jihli bergegas berlindung di lantai kabin penumpang.

Letusan tembakan selanjutnya terdengar-dan ternyata itu tembakan yang diarahkan ke Wunny! Untung saja ia langsung mengelakkan kepalanya secepat mungkin dan langsung menjatuhkan dirinya ke lantai kabin ketika mendengar suara desingan, kalau tidak, ia bakal terkena luka lebih fatal dari sekedar telinga kanannya kena luka robek.

"Suara apa itu??" tanya Wunny bingung.

"Entahlah!-Tapi setiap suara itu datang, orang-orang itu tewas semua!" jawab Jihli, "Dan telingamu terluka, Wunny!"

Wunny meraba-raba telinga kanannya, "Oh iya!.." jawabnya enteng, "Dan apa yang harus kita lakukan sekarang?.. Sepertinya ada yang tak mau kita kabur dari sini!.."

Tiba-tiba telinga kucingnya bergerak sendiri, "Sepertinya ada orang di kolong kereta." Ujar Jihli, "Coba aku periksa!.."

*****

A REALM REBORN ( Final Fantasy XIV Fanfiction )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang