"Yang benar saja! Nanti kita dipimpin oleh bocah seperti ini!!.."
Keempat bocah bangsawan tak dikenal tanpa ampun memukuli Fiachre cilik yang tak berdaya.
"Sudah Lalafell! Perempuan pula!-Mau ditaruh dimana muka kita, melawan orang-orang Garlean dipimpin oleh makhluk cebol doyan main boneka seperti dia!"
Sedangkan Fiachre hanya bisa menangis dibalik tubuhnya yang meringkuk dikeroyok, hanya bisa diam tak berdaya membiarkan badannya memar-memar dan gaun bermainnya rusak dan kotor oleh tanah dan lumpur.
"Sudah cukup kita mengerjainya!-Ayo kita pergi sebelum ketahuan!"
"Tunggu sebentar!" tahan seorang bocah bangsawan, "Sebelum kita kabur, aku harus melakukan hal ini dulu!"
Tak disangka, bocah bangsawan tak dikenal itu tega mengencingi Fiachre cilik!
Tak hanya bocah bangsawan tak dikenal itu saja yang mengencinginya, dua temannya yang lain pun ikut mengencingi putri semata wayang pemimpin Klan Bishop tersebut.
"H-Hey! Apakah ini tidak keterlaluan?.." tanya seorang lagi yang tak tega melihat Fiachre dipermalukan serendah ini.
"Buat apa?? Ini kesem-"
"DASAR BOCAH-BOCAH BAJINGAAANNN!!" Ninne cilik tiba-tiba meloncat dan menyergap seorang dari pembuli, seperti seekor elang menyambar ayam.
Bogem mentah pun melayang bertubi-tubi di wajah bocah bangsawan yang tertutup oleh kain tanpa ampun, tiga yang lain mencoba melawan, namun nasibnya sama dengan temannya yang disergap Ninne cilik-babak belur!
Akhirnya mereka terdesak dan buru-buru ambil langkah seribu sebelum dihabisi oleh anak pelayan Klan Bishop yang terkenal paling galak dan doyan berkelahi tersebut.
"Beraninya keroyokan dan pakai topeng!-Dasar bangsawan pecundang!!" maki Ninne cilik kepada keempat bocah bangsawan yang lari kocar-kacir.
"Nona Fiachre, kau tak apa-apa??.." tanya Ninne sambil mencoba menuntunnyauntuk bangun, "Bagaimana bisa mereka tahu tempat persembunyianmu??.. Hmm!.. Pasti mereka sudah merencanakannya!.." terka-terkanya.
Fiachre yang berantakan hanya menggelengkan kepalanya sembari sesenggukan, ia pun coba menyunggingkan senyumannya untuk Ninne.
"Nyonya Besar mencari dirimu! Sebelum bertemu kita bersihkan dan ganti pakaianmu dulu, yah!.." lapor Ninne.
"Terima kasih, Ninne, atas pertolongannya!" ungkap Fiachre.
Ninne pun langsung meringis kuda ketika mendapatkan pujian dari nonanya, "Aaah!.. Ini sudah tugasku, Nona-"
"Cukup panggil aku Fiachre saja!" potongnya mantap.
"T-Tapi! Itu lancang, Non-"
"Panggil aku Fiachre!" potongnya untuk kedua kalinya dengan suara makin tegas, "Karena seorang sahabat memanggilnya dengan nama!"
Ninne cilik tertegun ketika mendengar perkataan Fiachre-rasa-rasanya ia seperti sedang tak sadarkan diri.
*****
"OI! FIACHRE!!"
Fiarche terkesiap dari pingsannya, ternyata coba menyadarkannya dengan teriakan cukup ampuh untuk membuatnya tersadar-dan ia pun bisa melihat wajah Ninne yang begitu khawatir, bahkan beberapa saat lagi ia bisa mengangis histeris kalau ia masih pingsan.
"Aaahhh!!.. Akhirnya kau sadar juga!.." desis Dukun Cilik lega.
Ninne bertugas menjaga Dukun Cilik mengevakuasi dan coba menyembuhkan lukanya di tempat yang agak aman di pojokan sarang utama, dengan segala kekuatan aether yang masih ada, ia coba menyembuhkan dengan membombardir luka sang paladin cilik dengan jurus-jurus penyembuhnya yang paling ampuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
A REALM REBORN ( Final Fantasy XIV Fanfiction )
FantasyCerita ini merupakan fiksi penggemar game J-MMORPG "Final Fantasy XIV : A Realm Reborn" ***** Update cerita dua minggu sekali. ***** Setelah lima tahun lamanya sebuah negri bernama Eorzea, bangkit dari kehancuran hebat yang disebabkan oleh makhluk k...