Cast keluarga kecil Noah.
.
.
."Tidak seharusnya Papa membalas pesan darinya."
Noah tertawa pelan setelah membaca pesan Saga yang baru saja dikirim oleh pemuda itu. Jenna menghirup napas panjang. Membiarkan ayahnya mengotak atik ponselnya sementara ia kembali fokus pada soal-soal dibuku cetak.
Malam ini, Noah berniat menemani anaknya belajar sekalian membawakan teh dan cemilan untuknya. Sesekali Noah akan mengajari Jenna cara cepat mengerjakan soal-soal tersebut. Noah ahlinya berkutat dengan rumus. Kecerdasan pria itu didapat dari ibunya—Luna Lavend—dan beruntung karena kecerdasan itu menurun juga pada Jenna, anaknya.
Tapi kegiatan belajar itu sedikit terganggu saat ponsel milik Jenna terus mengeluarkan suara pesan masuk, dan gadis itu nampak tidak peduli. Membuat Noah yang penasaran akhirnya meraih ponsel Jenna dan mengecek pesan tersebut yang ternyata dari kontak bernama Saga.
Terhitung ada ratusan chat yang belum Jenna baca dan itu dari kontak bernama Saga. Noah membuka ruang chat tersebut. Membaca pesan dari atas sampai bawah dengan cepat. Pria itu sesekali terkekeh sembari jempolnya terus menggeser keatas. Dan akhirnya memilih untuk membalas singkat pesan Saga. Hanya dengan kata 'Iya'. Dan Noah kembali dibuat tertawa kala Saga membalasnya dengan pesan yang menggambarkan jika pemuda itu bahagia.
Noah menatap Jenna sekilas kemudian meletakan ponsel anaknya disamping buku paket.
"Ada puluhan ungkapan cinta yang dikirim Saga, dan kamu tidak pernah membalasnya walau sekali. Kamu sangat-sangat jual mahal, sweetheart. Persis seperti Mama kamu."
"Aku anaknya."
Noah tertawa ringan sembari mengangguk pelan. Mengiyakan ucapan Jenna.
"Tapi Selena lebih baik karena dia akan tetap membalas Papa walau dengan amarah sekalipun."
"Cara dulu Papa mendekati Mama kamu dengan cara Saga mendekati kamu sepertinya hampir sama. Papa dan Saga sama-sama mencoba menaklukan gadis mahal. Jadi kami juga harus banyak menabung. Bukan dengan uang tapi dengan usaha. Satu persatu usaha dikeluarkan demi mendapatkan perhatian dari kalian. Sulit sekali. Seperti memanjat gunung es dengan kondisi sedang badai salju."
Jenna menghentikan gerakannya menulis jawaban dibuku tulisnya. Beralih menatap wajah Noah. Pria itu tersenyum padanya, senyum yang menawan dan hangat.
"Bahkan, demi mendapatkan perhatian dari Selena. Setiap pagi selama satu bulan, Papa rutin menyelinap ke kamarnya untuk menaruh setangkai bunga mawar dengan note ucapan selamat pagi di meja samping tempat tidurnya. Dan setiap hari juga, Selena akan selalu menghampiri Papa ke Fakultas Kedokteran hanya untuk melempar mawar dan note itu ke wajah Papa. Selena mungkin berpikir Papa akan marah dan berhenti mengganggunya, tapi sebenarnya Papa sangat bahagia karena setiap hari kita akan berjumpa. Dan saat Papa berhenti setelah hari ke-31. Selena sepertinya merasa kehilangan sosok Papa. Jadi yaa... Kamu bisa tebak sendiri akhirnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
JENNA ✓
Ficção Adolescente[Completed] Jenna, terlihat layaknya gadis pada umumnya. Tapi tidak, bagi yang paham cerita hidupnya. Dingin. Tidak tersentuh. Wajah cantiknya tidak pernah tampak dengan ekspresi. Tatapannya kelam, membuat Saga sering tenggelam kedalamnya. Kenyat...