Jangan lupa vote sebelum membaca:)
Happy reading
❄
Canggung. Perasaan yang biasanya tidak muncul saat berdekatan dengan Jenna, tapi entah kenapa perasaan itu muncul begitu saja sekarang.
Mungkin karena hanya ada mereka berdua saja.
"Kamu tadi abis ngapain?" tanya Saga.
"Belajar," ucap Jenna singkat.
"Belajar apa? Atau ngerjain tugas? Tugas kamu banyak banget ya?"
"Udah biasa," Saga mengangguk pelan.
"Jenna, kenapa kalo aku telfon gak diangkat?"
"Udah."
"Iya tapi kan itu cuman sekali, aku baru bilang 'Hallo aku Saga' kenapa langsung dimatiin coba," Saga mengeluh kesal pada Jenna. Ya mau bagaimana lagi. Jenna memang batu.
"Mau kamu gimana," ucap Jenna. Membuat Saga terkejut. Jenna merespon?!
"Okeh! Mau aku, pertama, kalo aku telfon harus kamu angkat terus kita telfonan, omong-omongan gitu. Kedua, Jangan matiin telfon sebelum aku yang matiin. Ketiga, Mm—aku juga pengin chatan sama kamu. Tapi kamu nggak punya aplikasi chat, jadi-"
"Oke," potong Jenna.
"Oke?"
"Pelayan," panggil Jenna.
"Iya Nona," beberapa pelayan mendekat, menunduk menunggu perintah. Jarang sekali Jenna memerintah mereka.
"Ambilkan handphone saya."Satu pelayan mengangguk dan meninggalkan ruang tamu menuju kamar Jenna.
Sang pelayan kembali membawa telepon genggam miliknya.
Jenna menerima handphone nya dan segera menginstal aplikasi chat yang Saga maksud.
"Sekarang aku punya," ucap Jenna.
Saga agak terkejut kemudian tersenyum. Jenna benar-benar menuruti ucapannya.
"Tambah sayang kalo gini," ucap Saga.
"Oh iya Jenna, berhubung aku mau mengenal kamu lebih dalam. Kamu jawab pertanyaan aku ya," ucap Saga masih dengan senyuman yang mengembang.
Saga tampak berfikir, "Uhm—kamu suka warna apa?" tanya Saga.
"Putih," jawab Jenna singkat.
Saga kembali tersenyum, "Makanan yang kamu suka?"
"Nggak ada."
"Non Jenna suka brownise Den Saga," timpal pelayan yang berdiri tak jauh dari mereka sambil sedikit cengengesan. Saga mengangguk.
"Non Jenna juga suka Bakso," ucap pelayan yang lain, beberapa mengangguk.
Kasak kusuk memberi pendapat makanan kesukaan majikannya. Masalahnya semua makanan yang chef dirumah buat selalu Jenna makan tanpa protes.
Bahkan dulu saking bosan nya melihat Jenna bagai robot, mereka pernah sekali dengan sengaja menambahkan garam yang banyak pada makanan yang akan dihidangkan untuk Jenna.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENNA ✓
Fiksi Remaja[Completed] Jenna, terlihat layaknya gadis pada umumnya. Tapi tidak, bagi yang paham cerita hidupnya. Dingin. Tidak tersentuh. Wajah cantiknya tidak pernah tampak dengan ekspresi. Tatapannya kelam, membuat Saga sering tenggelam kedalamnya. Kenyat...