My Alim Husband [End]

60

Assalamualaikum bestie💗

Budayakan vote sebelum membaca

KLIK VOTE UNTUK FEEDBACK!!

HAPPY READING OLL 🦸

💌💌

Sudah beberapa jam yang lalu orang tua Alzena dan Gaffi berpamitan untuk pulang. Kini hanya tersisah Gaffi, Alzena, bi Karsih, dan Pak Aris. Malam ini sedang hujan yang membuat cuaca sangat dingin. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Tentu saja Alzena sudah mulai bersiap siap untuk tidur. Sedangkan Gaffi, masih bermain game di ponsel nya. Dari keluar rumah sakit sampai sekarang mereka ingin tidur, belum ada pembukaan suara dari Alzena maupun Gaffi.

Ketika Alzena mencoba ingin tidur, ia merasa gelisah dan berakibat tidak bisa tidur. Pasal nya semenjak Alzena menjadi istri Gaffi, ia sudah terbiasa dipeluk oleh sang suami selama tidur nya. Alzena gengsi sii:')

"Ck!" Alzena berdecak pelan. Sesekali ia melirik sang suami yang masih asyik dengan game online nya. Sebenarnya Gaffi mendengar decakan Alzena beberapa kali, namun ia hiraukan. Ia tidak ingin luluh oleh istri nya itu.

"Ck! Oke fine aku ngalah" kesal Alzena yang berusaha untuk duduk dan menyandarkan tubuh nya ke sandaran ranjang.

Gaffi hanya melirik sang istri yang memasang wajah kesal nya. Gaffi hanya mengangkat sebelah alis nya sebagai jawaban.

"Mas ih!"

"Hm?"

"Aku ngalah"

"Ngalah apaan? Emang kita lagi lomba?" Tanya Gaffi yang membuat Alzena semakin kesal.

"Tau ah!" Alzena kembali membaringkan tubuh nya dan memunggungi tubuh Gaffi. Pria itu tersenyum kemenangan kala melihat sang istri menyerah. Ia mulai mematikan ponsel nya dan menaruh benda itu di atas meja kecil. Ia mulai menghampiri sang istri.

"Kenapa, hm?" Tanya Gaffi lembut seraya membelai rambut indah milik Alzena.

"Akugakjadinaikjeep" ujar Alzena cepat.

"Ngomong nya jangan cepet cepet sayang"

Alzena menghela nafas kasar dan mulai mengulangi perkataan nya lagi. "Aku gak jadi naik Jeep, puas?!"

"Kenapa gak jadi?"

"Kan gak boleh sama kamu"

Gaffi tersenyum ketika akhirnya Alzena mengalah. "Di pending dulu ya? Nanti kalo Dede nya udah lahir, aku janji izinin kamu untuk naik Jeep"

"Janji?"

"Iya... Janji sayang"

"Makasih ya mas"

"Sama sama cantik ku. Udah yaa jangan ngambek lagi" Alzena mengangguk.

"Dede cepet lahir dong, biar Mima bisa naik Jeep" ucap Alzena seraya memencet perut nya dengan jari telunjuk.

"Oh jadi yang mau naik Jeep Mima nya ya, hm?" Goda Gaffi.

"Ng-ngga kok, yang mau Dede nya"

"Kalo Dede nya yang mau, masa Dede nya udah lahir kamu nya tetep mau naik Jeep sih? Yang bener yang mana nih?"

"Ish! Iyaiya aku yang mau!" Balas Alzena jujur.

"Tuh kan bener. Jujur aja sayang, jangan fitnah anak aku"

"Anak aku juga ya"