63

25.9K 1.9K 29
                                    

Assalamualaikum bestie💗

Budayakan vote sebelum membaca

KLIK VOTE UNTUK FEEDBACK

HAPPY READING OLL 🦸

💌💌💌

Sesuai janji Gaffi tadi pagi, malam ini ia akan mengajak sang istri untuk makan diluar. Sampai saat ini pun Alzena tidak tahu ingin dibawa kemana oleh sang suami.

"Kita mau kemana sih mas? Kok aku harus pake dress begini?"

"Mau ngajak kamu dinner"

"Kan makan doang, kenapa harus dandan gini? Mana kamu ganteng banget lagi" Alzena memicingkan mata nya.

Gaffi hanya terkekeh melihat raut wajah sang istri. Alzena sangat terlihat penasaran. Gaffi memang sengaja tidak memberi tahu Alzena agar istri nya terkejut ketika sudah sampai. Serpres gess serpres...😌✌️

Sesampai nya mereka di tempat tujuan, Gaffi langsung turun dari mobil untuk membukakan pintu sang wanita nya.

"Silahkan cantik" Gaffi membungkuk bak pelayan yang sedang mempersilahkan tuan putri nya untuk turun dari kereta kencana nya.

"Ish! Apaan sih mas" sebenarnya Alzena salting, tapi di umpetin. Gengsi ceunah...

"Ya Allah, Yang. Suami nya udah romantis begini malah di cuekin" Gaffi merajuk.

"Iyaiya, thank you suami" balas Alzena dengan merekahkan senyuman manis nya.

Alzena turun dengan perlahan dan dibantu oleh sang suami. Sebab perut nya sudah sangat besar dan tentu nya berat.

"Mas, kamu mau meeting ya?" Bisik Alzena ketika mereka sudah memasuki gedung menjulang tinggi tersebut.

"Ssttt... Udah ikutin aku aja"

Dengan raut wajah yang cemberut, Alzena mengikuti langkah kaki sang suami. Kenapa susah banget sih buat ngasih tau? Huftt....

Ting

Pintu lift terbuka. Gaffi menarik pelan pergelangan sang istri yang sedang menekuk wajah nya untuk masuk kedalam lift tersebut. Ia yakin, sebentar lagi Alzena akan bahagia setelah tahu semua nya. Gaffi menekan tombol angka 45. Semakin heran Alzena dibuat nya. Lantai 45? Gaffi ngajak bunuh diri apa gimana sih?

Ting

Pintu lift terbuka lagi yang menandakan mereka telah sampai lantai yang dituju.

"Mas? Kamu bawa aku ke lantai 45 bukan buat bunuh diri kan?"

"Astaghfirullahaladzim, aku masih waras yaa! Ngapain aku ngajak kamu bunuh diri, ada ada aja" balas Gaffi menggeleng geleng kan kepala nya.

Ketika Gaffi dan Alzena sudah sampai di tempat tujuan, betapa terkejut nya Alzena melihat tempat yang sangat indah. Lampu hias yang menggantung di ranting ranting pohon, meja kecil yang sudah di penuhi oleh makanan dan tak lupa dengan vas bunga kecil ditengah nya. Hanya ada satu meja kecil yang tersedia. Apakah Gaffi menyewa tempat ini?

My Alim Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang