84

19K 1.7K 68
                                    

Assalamualaikum bestie 💗

Budayakan vote sebelum membaca

VOTE UNTUK FEEDBACK!

HAPPY READING OLL 🦸

💌💌💌

"Alhamdulillah... Akhir nya sampe Indonesia lagi" ucap Gaffi tersenyum ketika keluar dari privet jet nya.

Yash! Mereka pulang ke Indonesia menggunakan privet jet milik Gaffi. Seharusnya mereka pulang ke Indonesia sekitar 2 hari lagi. Tapi ternyata mereka diberi kemudahan untuk menyelesaikan pekerjaan nya dengan cepat. Karena Gaffi sudah tidak sabar bertemu dengan anak dan istri nya, maka Gaffi mengajak teman dan para karyawan nya untuk menaiki privet jet milik nya agar bisa pulang hari ini juga.

"Sedep bener yee punya jet sendiri. Bisa ke luar negri kapan aja tanpa war tiket dulu" celetuk Gavin.

"Maka nya beli dongg" ledek Jovan.

"Gue belum se kaya Gaffi ye! Beli privet jet kayak beli yupi!" Kesal Gavin.

"Maka nya jadi orang jangan miskin miskin amat" timpal Sadam meledek.

"Eh jelek! Gue miskin, apa kabar lo yang abis kencing langsung kabur?!" Sinis Gavin.

Mereka yang mendengar perdebatan antara Sadam dan Gavin pun terkekeh. Jika Sadam dan Gavin di persatukan, sudah pasti akan ribut seperti ini. Ketika mereka sedang menertawakan keributan, tak sengaja Jovan melihat raut wajah Gaffi yang tampak lesu.

"Kenapa lo?" Tegur Jovan yang membuat Gaffi tersadar.

"Hah? Gak papa. Cuma heran aja, ini kenapa bini gue gak bales chat ya?" Heran Gaffi.

"Coba telpon"

"Udah, tapi gak di angkat"

"Tidur kali, Fi"

"Iya kali yaa... Ini juga udah jam tidur siang nya sih"

"Sans aja. Yaudah yuk, balik"

Gaffi, Sadam, Jovan, Gavin, dan karyawan lain nya pun pulang masing masing. Ada yang menaiki taksi, naik kereta bandara, dan ada juga yang di jemput. Seperti Gaffi, di jemput dengan Pak Aris. Sekarang Gaffi sedang berjalan keluar dari bandara untuk menemui Pak Aris yang sudah menunggu nya sejak 30 menit yang lalu.

"Pak" sapa Gaffi kepada Pak Aris yang sedang bermain ponsel nya.

"Eh, mas Gaffi" dengan refleks, Pak Aris mengangkat koper milik majikan nya untuk ia masukkan ke dalam bagasi mobil. Sedangkan Gaffi, langsung masuk ke dalam mobil dan mensandarkan tubuh nya ke sandaran jok mobil.

"Huftt... Kok chat nya gak di bales sih" dengus Gaffi yang sedikit uring uringan.

"Pulang sekarang, mas?" Tanya Pak Aris yang sudah berada di jok pengemudi.

"Iya Pak, pulang sekarang" jawab Gaffi.

Pak Aris menjalankan mobil nya dan mulai membelah jalanan ibu kota yang cukup ramai namun tidak padat.

My Alim Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang