6

35.3K 3.5K 35
                                    

Assalamualaikum Bestie 💗

💌💌💌

Selesai sudah mereka makan malam. Alzena sedang membantu Bu Lita dan Jihan untuk membersihkan piring piring yang kotor.

"Udah nak, kamu tidak usah membantu Ibu. Masa tamu malah bantuin bersih bersih" ujar Bu Lita

"Gapapa Bu, Alzena malah seneng bisa bantuin Ibu. Lagi pula Alzena ga di bolehin beresin rumah. Padahal Alzena suka banget beresin rumah"

"Kamu ini ada ada aja. Ya sudah Ibu izinkan kamu untuk membantu Ibu" jelas Bu Lita dibalas senyuman oleh Alzena

Selama Alzena membantu Bu Lita, ada sepasang mata yang memperhatikan Alzena dari tadi. Seperti nya mata itu menunjukkan ke kaguman kepada seseorang.

"Ko dia bisa langsung akrab sama Ibu dan Jihan ya? Cantik juga kalo lagi ketawa" batin Gaffi.

"Astaghfirullah Gaffi! Dosa! Zina mata ini nama nya" sambung Gaffi berbicara dalam hati.

Gaffi langsung menggeleng geleng kan kepala nya. "Aa' kenapa? Ko geleng geleng kepala gitu?" Ujar Jihan membuat Gaffi terkejut

"H-hah? Ga. Aa' gapapa" ujar Gaffi gugup

"Ko suara nya kayak abis di pergokin sih? Aa' abis ngeliatin Kak Alzena ya? Hayo ngaku! Jihan bilangin Ibu nih" Jihan memang jahil kepada Gaffi

"Dasar pengaduan! Aa' ga liatin siapa siapa. Aa' cuma lagi mikirin tugas" alibi Gaffi dibalas anggukan remeh oleh Jihan

Alzena dan Bu Lita sudah selesai membersihkan piring piring kotor. Alzena dan Bu Lita berjalan menghampiri Jihan dan Gaffi yang sedang berada di ruang keluarga

"Aa', antarkan Alzena pulang ya! Udah malam, takut di cariin sama orang tua nya"

Gaffi dan Jihan menoleh kearah sumber suara. "Iya Bu" balas Gaffi

Alzena meraih tas ransel berwarna pink kesukaan nya. "Bu, terimakasih ya udah izinin Alzena numpang sholat maghrib, dan mengajak Alzena untuk makan malam bersama. Nanti Alzena undang Ibu kerumah Alzena, ibu harus dateng ya!" Ujar Alzena

"Sama sama nak. Insyaallah ibu akan datang kalau kamu yang mengundang ibu"

"Yaudah kalau gitu, Alzena pamit dulu ya bu" ucap Alzena meraih tangan Bu Lita untuk mencium tangan nya.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam, hati hati dijalan ya"

Mereka berjalan kaki untuk mengantarkan Alzena pulang. Memang rumah Gaffi dan Alzena tidak jauh. Terlalu dekat menggunakan kendaraan, namun terlalu jauh untuk berjalan kaki. Tenang! Mereka tidak berjalan berdampingan. Di tengah tengah mereka ada Jihan tentu nya.

"Hmm, Kak Alzena, Aa'. Jihan pamit duluan ya! Udah sampe tuh ditempat les nya Jihan" ujar Jihan memecahkan keheningan

"Iya, belajar yang rajin ya Jihan" ucap Alzena

"Siap Kak!" Jihan hormat kepada Alzena selayak nya sedang berhadapan dengan komandan

"Yaudah sana, ntar telat lagi" ujar Gaffi

"Iya Aa'! Anterin Kak Alzena sampe depan rumah nya loh ya! Jangan didepan gang. Jiakh!" Ledek Jihan

"Assalamualaikum" sambung Jihan

"Wa'alaikumsalam" jawab Alzena dan Gaffi bersamaan.

Kini mereka berdua saling diam dan menatap jalanan. Mereka berjalan dan sedikit memberikan jarak diantara mereka. Suasana malam ini sedikit mendung dan dingin. Alzena tidak memakai jaket.

My Alim Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang