81

22.1K 1.8K 88
                                    

Assalamu'alaikum bestiee💗




Budayakan vote sebelum membaca




VOTE UNTUK FEEDBACK





READY FOR MELIHAT JOVAN DI PERMALUKAN? BACA SAMPE ABIS 👍






HAPPY READING OLL🦸


💌💌💌

Hari ini adalah hari senin. Dimana Gaffi akan kembali beraktifitas seperti biasa. Namun, lusa Gaffi akan melakukan perjalanan bisnis bersama para karyawan nya di Singapura. Berat memang, untuk meninggalkan anak dan istri yang sedang hamil besar. Tapi mau bagaimana lagi? Ini adalah suatu proyek yang harus Gaffi kerjakan.

Bagaimana dengan Zerrin? Tentu saja dia sedang merajuk. Sudah 2 hari ini Zerrin tidak mau berbicara bahkan bermain dengan Bia Gaffi. Dia sangat ingin berada di samping Bia nya setiap saat. Berat bagi Zerrin untuk berpisah dengan Bia selama 5 hari kedepan.

"Kakak masih marah sama Bia?" Tanya Gaffi sendu.

Tak ada jawaban sama sekali dari Zerrin. Ia hanya fokus kepada mainan nya. "Kakak kenapa diemin Bia terus sih?"

Alzena yang sedang membuat susu untuk Zerrin pun tak sengaja mendengar percakapan mereka. Sangat lucu. Gaffi yang seperti memohon agar Zerrin ingin berbicara lagi dengan nya. Sedangkan Zerrin tidak memperdulikan Gaffi sedikit pun. Momen itu membuat Alzena terkekeh melihat nya.

"Kakak, nih susu nya" Alzena menghampiri Zerrin yang sedang bermain di ruang keluarga sambil membawa botol dot yang terdapat tulisan 'Zerrin'.

"Maacih Mima" ucap Zerrin riang.

Gaffi yang melihat perubahan ekspresi dari Zerrin hanya bisa menghela nafas. "Ck! Kok Bia di cuekin terus sih, Kak"

"Kakak, kok Bia nya di cuekin terus sih. Kenapa sayang?" Tanya Alzena lembut.

Zerrin yang sedang duduk di sofa berdampingan dengan Mima nya pun menggeleng kan kepala nya sebagai jawaban.

"Kakak marah sama Bia?" Zerrin mengangguk.

"Marah kenapa, hm? Kasian tuh Bia nya mau nangis gara gara kakak gak mau main sama Bia lagi" ucap Alzena yang sedang berusaha untuk membujuk putri nya.

"Bialin" jawab Zerrin santai.

"Kakak gak mau ngomong sama Bia gara gara Bia mau pergi ya?" Tebak Alzena. Dan Zerrin menjawab dengan anggukan kepala nya.

"Kak, Bia kan pergi buat kerja, bukan buat jalan jalan" jelas Gaffi. Zerrin masih terdiam.

"Kakak... Jangan cuekin Bia dongggg" rengek Gaffi kepada sang anak.

"Mas? Kamu..."

"Sayangggg..... Bilangin kakak jangan cuekin akuuu" rengek Gaffi kepada sang istri.

Alzena yang mendapati rengekan dari sang suami pun terkejut. Ia kira Gaffi akan merengek di depan Alzena saja. Nyata nya tidak.

My Alim Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang