39

23.4K 2K 207
                                    

Assalamualaikum bestie💗

Budayakan vote sebelum membaca

Bantu Mima 25k readers yuk!!!!

Happy reading oll 🦸

💌💌💌

Sudah 4 bulan usia kandungan Alzena. Kini perut nya pun semakin buncit. Ia juga sudah mulai susah untuk merasakan tidur nyenyak lagi. Hari ini adalah jadwal Alzena untuk check kandungan.

"Mas, hari ini jadwal aku check up loh" Alzena mengingatkan Gaffi.

"Iya aku inget kok" jawab Gaffi masih sibuk dengan hp di genggaman nya.

"Kamu ngapain sih mas? Daritadi di kamar sampe sekarang lagi sarapan fokus ke hp terus?" celetuk Alzena sedikit kesal. Tak ada jawaban sedikit pun dari Gaffi membuat Alzena jengah melihat nya.

"Mas, sarapan dulu" ucap Alzena lembut.

"Hm... Nanti" Gaffi masih sibuk dengan ponsel nya. Alzena yang sudah mulai kesal dengan tingkah suami nya, ia sarapan terlebih dahulu.

"Aku sarapan duluan ya" Gaffi mengangguk.

Alzena sudah menghabiskan sarapan nya sedangkan Gaffi masih sibuk dengan ponsel nya. Sebenarnya apa yang dikerjakan pria itu?

"Mas, aku suapin ya?" Alzena berinisiatif membantu suami nya. Ketika Alzena menyendokkan sarapan suami nya tiba tiba saja Gaffi menghempaskan tangan Alzena.

Prang

Sendok yang Alzena genggam terjatuh dan membuat makanan nya berserakan di lantai. Alzena terkejut melihat kejadian ini.

"Sayang?" Lirih Gaffi

"Maaf aku gak seng--" ucapan Gaffi terpotong.

"Mas Gaffi, gapapa kalo kamu gak mau makan yang aku masakin buat kamu. Kamu mau makan di kantor?" Tanya Alzena lembut. Di balik kelembutan nya ada rasa perih yang ia pendam.

"Sayang, aku gak bermaksud kayak gitu. Aku bener bener gak sengaja" ujar Gaffi memelas.

"Gapapa mas. Kamu mau berangkat sekarang?" Gaffi masih terdiam.

"Eumm... aku beresin ini dulu ya mas" Alzena tersenyum getir. Ingin rasanya Alzena menitihkan air mata nya saat ini juga.

Sebelum Alzena berdiri dari duduk nya, Gaffi menahan tubuh Alzena terlebih dahulu. Gaffi memeluk nya.

"Aku gak sengaja sayang, maaf" Gaffi mengelus lembut punggung Alzena. Runtuh sudah pertahanan Alzena. Ia menitihkan air matanya deras.

"Hiks... Hiks..."

"Maaf sayang, maaf"

"Kamu bosen ya sama masakan hiks aku?" Tanya Alzena dalam tangis nya.

"Ngga sayang. Aku gak pernah bosen sama masakan kamu"

"Kenapa di buang? Hiks hiks"

"Aku gak sengaja sayang" Alzena tak membalas ucapan suami nya. Alzena memilih diam. Sebab kalau ia membalas ucapan suami nya, Alzena akan semakin menangis.

My Alim Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang