85

22.2K 1.8K 133
                                    

Assalamualaikum bestie 💗

Budayakan vote sebelum membaca

VOTE UNTUK FEEDBACK!

HAPPY READING OLL 🦸

💌💌

Tak terasa hari ini adalah tepat dimana kandungan Alzena sudah memasuki usia 9 bulan. Yang artinya, sebentar lagi Alzena akan melahirkan. Menurut dokter Vina, Alzena akan melahirkan sekitar 2 sampai 3 minggu lagi. Tapi bisa saja, Alzena melahirkan dekat dekat ini. Selama kandungan Alzena memasuki 9 bulan, Gaffi sangat melakukan peran nya sebagai suami dan ayah siaga dengan baik. Contoh nya, ketika Alzena menginginkan sesuatu di malam hari, Gaffi selalu menuruti nya. Tanpa ada kata 'nanti' atau 'sebentar'. Gaffi langsung melakukan sesuai apa yang di perintahkan oleh sang istri. Gaffi sengaja meluangkan semua schedule pekerjaan nya di bulan ini untuk menemani sang istri di rumah. Ia tidak ingin seperti saat detik detik putri pertama nya lahir. Gaffi malah melakukan projek di perusahaan nya.

"Sayang, jalan pagi yuk" ajak Gaffi ketika Alzena sedang bersantai di ranjang nya.

"Malesss masss" rengek Alzena.

"Ini kan buat Dede juga. Yuk! Aku temenin" Gaffi memajukan tangan nya untuk membantu Alzena berdiri.

Dengan helaan nafas kasar, Alzena pun menuruti perkataan sang suami. "Iya deh. Tapi abis jalan pagi aku mau makan bubur ayam"

"Iya, nanti kita makan bubur ayam"

Alzena berdiri dari ranjang king size nya dengan bantuan dari Gaffi. Ia sudah sangat susah ketika bergerak. Alzena memakai hijab nya dan tak lupa memakai sedikit lip tint agar terlihat lebih fresh walau belum mandi pagi.

Xixixixi siapa yang kayak gini??

"Bia mau ke nana?" Tiba tiba saja ada suara mungil yang mampu memberhentikan langkah pasutri tersebut.

"Mau jalan pagi" jawab Gaffi.

"Kakak kok ndak di ajak?"

"Mima mau berduaan aja sama Bia. Gak mau ngajak kakak" ledek Alzena.

"Aaaaaaa... kakak ambek!" Zerrin menyilangkan tangan di depan dada nya.

"Yaudah ngambek aja. Babay... Mima sama Bia mau pergi" ledek Alzena, lagi.

"Kakak ales ama Mima!" (Kakak males sama Mima). Zerrin merajuk seraya mengerucutkan bibir nya.

"Suka banget sih jailin anak sendiri. Ngambek tuh anak nya" Gaffi menggeleng geleng kan kepala nya heran.

"Kakak ngambek?" Tanya Alzena memastikan.

Tak ada jawaban dari sang anak. "Yaudah, kakak boleh ikut deh. Yuk" ajak Alzena.

Hening. Zerrin masih setia dengan gaya merajuk nya. Ia membelakangi Mima dan Bia nya. Tak lupa dengan bibir yang ia majukan.

"Kakak beneran marah sama Mima?" Panik Alzena.

"Maafin Mima ya" bujuk Alzena.

Zerrin masih tidak ingin bersuara. Alzena sudah tidak bisa berpikir lagi bagaimana cara nya agar bisa membujuk putri kecil nya. Namun Alzena adalah wanita yang memiliki banyak ide. Ia menyuruh Gaffi sebagai tumbal permintaan maaf kepada Zerrin.

"Ohh Mima tau nih, Kakak mau nya di bujuk sama Bia, ya? Yaudah deh Bia aja yang bujuk" Alzena memberikan isyarat kepada Gaffi agar membujuk putri nya.

"Kakak mau ikut Mima jalan pagi?" Akhirnya Zerrin mengangguk kan kepala nya.

My Alim Husband [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang