Hallow. Hay... hay.
Happy reading teman-teman🤗💗💗
•
•
•
•
•
Suatu saat lo akan dipaksa melupakan seseorang yang menjadi alasan lo bahagia._Excelita Valerynsha
••🦋•••
•
•
•
•
•
1vote + komen kalian, semangatku!!!Pukul tujuh pagi, Ariel sudah berada di halaman rumahnya bersama Gaung -- ayahnya. Ayah pulang dari Kalimantan tiga hari yang lalu. Hari ini, hari minggu, hari dimana sekolah Ariel libur.
Ariel dengan gunting tanaman di tangan kanannya tengah memotong apa saja yang menurutnya tidak enak dipandang. Ayah membulatkan bola matanya ketika melihat berbagai tangkai tanaman hias yang tergeletak di bawah kaki putranya, kemudian dengan cepat Ayah mengambil alih gunting tanaman di tangan Ariel.
"Abang! Bunda bakal marah kalo kamu motongnya gini," ucap Gaung -- ayah Ariel.
"Tadi Ayah bilang tangkai yang udah jelek potong aja, giliran udah dipotong malah marah. Lagian yang Abang potong itu tangkainya udah jelek, Bapak Gaung terhormat," balas Ariel sembari menunjukkan tangkai yang ia potong barusan.
"Muka Abang juga jelek, kenapa nggak Abang potong leher Abang biar kepala Abang copot terus nggak punya muka sekalian?!" jawab Gaung kesal.
"HAHAHA."
Ariel mengedarkan pandangannya, mencoba mencari sumber suara yang menertawai dirinya. Matanya membulat saat mengetahui siapa yang berani menertawainya.
"Woe... ngapain lo ketawa, hah?" teriak Ariel pada Excel yang tengah tergelak di depan gerbang rumahnya, gadis itu duduk di jok sepeda warna pink miliknya.
"Mau gue bantuin motong leher lo nggak, Riel? Hahaha," tawar Excel masih asyik tertawa.
Ariel melepas sandalnya kemudian melemparkan ke arah Excel, namun tidak kena karena jarak mereka lumayan jauh. "Sialan lo!"
"Abang!" Gaung mencubit lengan Ariel cukup kuat membuat cowok itu menjerit kesakitan.
"Excel mau sepedahan?" tanya Gaung pada Excel dengan nada seratus delapan puluh derajat berbeda dengan nada yang pria itu gunakan saat bersama Ariel.
"Iya, Om. Om mau ikut Excel sepedahan? Mumpung Excel sendirian."
"Nggak Ayah gue juga lo embat, anjir! Abang laporin Bunda kalo Ayah selingkuh sama anak tetangga," ujar Ariel bersedekap dada.
"Abang, kalo ngomong bismillah dulu, jangan asal jeplak!"
"Ngenes banget hidup gue. Yang anak kandungnya dimarahin mulu, yang anak tetangga disayang. Jangan-jangan gue emang anak adopsi lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Abriel dan Excel | SELESAI
Teen FictionPart masih lengkap "Berdiri di sampingku, dan kita ciptakan bahagia bersama." Ini adalah kisah Abriel dan Excel, dua sahabat yang terikat tantangan gila untuk menutupi luka yang teramat gila. Tantangan yang sudah berjalan tiga tahun lamanya. Abriel...