04. RASA

1.7K 150 1
                                    

Selamat membaca, Vrenn.

Semoga suka, aamiin 💖💖






Terkadang perkataan orang terdekat lah yang sering membuat mental kita hancur.

_Excelita Valerynsha

•••🦋•••





1Vote + komen kalian, semangatku!!!

•••🦋••••••••1Vote + komen kalian, semangatku!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cecil makin cantik aja. Bunda kenalin kamu sama anak temen Bunda, mau? Namanya Dirga, anaknya ganteng banget kayak artis Korea, pasti kamu suka. Kalo Bunda masih muda kayak kamu udah Bunda sikat, hehe."

"Kayaknya dia kelas dua belas, cuma beda dua tahun doang sama kamu, 'kan? Siapa tahu kalian cocok terus pacaran. Udah pasti cocok sih kamu cantik, Dirga ganteng nggak kebayang gimana bentuk cucu Bunda nanti," cerocos wanita berambut pirang -- Sandrina.

"Apaan sih Bunda, Cecil masih kecil tau, nggak boleh pacaran dulu harus fokus belajar," jawab Cecil jenaka.

"Nggak usah dengerin Bunda kamu. Cecil masih harus belajar, nggak boleh pacar-pacaran dulu, jangan sampai kamu kayak kakakmu," ucap Sandra -- mamanya.

Sandra dan Sandrina adalah wanita kembar. Karena perceraian kedua orang tuanya membuat mereka terpisah sejak berumur lima tahun. Sandrina adalah kakak Sandra. Selama ini Sandrina tinggal bersama Ibu sedangkan Sandra tinggal bersama Ayah. Hubungan mereka berdua sempat renggang karena jarang bertemu, Ayah tidak memperbolehkan Sandra bertemu dengan Sandrina begitu juga Sandrina.

"Cecil yakin nggak mau pacaran? Pacaran bisa jadi penyemangat kamu belajar loh. Lagian cecil juga udah besar udah waktunya, 'kan?" Sandrina mengedipkan sebelah matanya -- menggoda Cecil.

Cecil tertawa melihat tingkah bundanya ini. "Demi masa depan yang glowing, se glowing wajah Bunda. Cecil nggak mau pacaran. titik nggak pake koma," titah Cecil kemudian terbahak di akhir kalimatnya.

"Hahaha... iya, iya. Nanti kalo kamu udah sukses ajak Bunda ke Korea, jangan lupa! Kalo lupa, Bunda mutilasi otak kamu, biar punya pacar kalo perlu yang banyak."

"Mbak, jangan nyuci otak Cecil, nanti Sandra yang pusing. Masa punya dua anak cewek kerjaanya pacaran mulu. Cukup Excel aja yang suka gilir cowok. Nggak mau belajar. Peringkat selalu di bawah. Nggak punya pencapaian apa-apa. Langganan masuk ruang BK. Bikin Sandra malu." Sandra mengambil teh di meja kemudian meminumnya.

"Kalo Cecil gimana, Ma? Mama malu nggak punya anak kayak Cecil? Pasti Mama jauh lebih malu, soalnya Cecil 'kan sukanya nyusahin Mama," kata Cecil dramatis lalu memeluk Sandra.

Sandra meletakkan kembali gelas berisi teh ke meja. Wanita baya itu mengelus rambut Cecil penuh sayang.

"Kamu nggak pernah bikin Mama malu. Cecil 'kan anak kebanggaan Mama. Cecil nggak pernah ngecewain Mama. Cecil selalu bikin Mama bangga," ucap Sandra membuat Cecil tersenyum lebar.

Abriel dan Excel | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang