47. TERUNGKAP?

593 58 7
                                    

Holla, hallow, hayy..... I'm comeback 😍😎

Gimana kabar kalian, Vren?

Okey, selamat membaca💖💖






Sampai di titik aku masih sangat mencintaimu, dan tidak tahu bagaimana cara mengikhlaskan kepergianmu.

_Abriel Daerlangga
-•🦋•-



1 vote + komen kalian semangatku!!!

_Abriel Daerlangga-•🦋•-•••1 vote + komen kalian semangatku!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngapain tuh cewek. Bodoamat lah mending gue pergi nyamperin Neng Mikha," gumam Afghan kemudian hendak naik ke atas motornya, tapi dia urungkan karena melihat gadis yang baru saja masuk ke dalam taxi di seberang jalan itu sangat mencurigakan.

"Anjir, otak gue nggak bisa diajak positif thinking. Apa gue ikutin aja kali, ya? Iya deh, gue ikutin aja, kepo banget," lanjut Afghan jumawa.

Afghan yang saat ini tengah berada di depan minimarket itu segera naik ke atas motornya. Mengikuti taxi yang di tumpangi gadis itu.

Matahari turun menukik. Jalan raya ramai dengan kendaraan para pekerja yang baru saja pulang. Afghan masih mengikuti taxi itu, dahi-nya berkerut bingung dengan arah perginya taxi yang berada di depannya.

"Eh... ngapain tuh cewek ke apartemen?"

"Ini gue yang kelewatan kepo atau gimana sih, ngapain juga gue ngikutin itu cewek sampai sini. Bukan urusan gue juga. Tapi udah - ngapain juga itu cowok."

Afghan menatap langkah cowok yang masuk ke dalam lobby. Karena jiwa kepo nya tidak bisa dikendalikan, Afghan memarkirkan motornya sembarang lalu turun. Dengan langkah mengendap-endap dia mengekori arah perginya cowok itu.

"Gue bakal buat lo jantungan El, haha. Habis itu mau gue porotin lo buat traktir gue, lumayan makan gratis - anjir ngapain Elgar ketemu sama tuh cewek."

Afghan mengintip Elgar yang tengah berbicara dengan muka serius bersama cewek dengan rambut tergerai dan bandana warna putih. Cewek itu memberikan kantong plastik pada Elgar. Afghan yang melihat itu mengerutkan dahinya bingung.

"Lakuin sekarang, jangan buang-buang waktu!"

"Thanks, lo boleh pergi," kata Elgar yang di dengar samar-samar oleh Afghan.

Afghan melotot tidak percaya dengan interaksi kedua remaja yang berdiri tidak jauh dari tempatnya. Cewek dengan rambut tergerai dan bandana putih melenggang pergi meninggalkan Elgar sendirian.

Afghan membalikkan badannya ketika cewek itu melewati dirinya. Setelah dirasa aman, dia kembali menatap Elgar. "Dih, gitu doang? Eh beneran gitu doang? Nggak bisa dibiarin, perlu gue kasih tutor gimana jadi pacar yang baik."

Afghan terkikik geli, cowok dengan kaos putih yang dibaluti kemeja itu melangkahkan kakinya mengekori Elgar, niat untuk mengkageti tapi tiba-tiba Elgar sudah masuk ke dalam apartemen, yang Afghan pikir mungkin itu apartemen milik Elgar.

Abriel dan Excel | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang