05. KISAH KASIH BERSAMA PESANAN KUE

1.6K 143 5
                                    

Hallow, pakabar kalian?

Happy reading. Semoga suka, aamiin💗






Dia yang terlihat bahagia, bukan berarti tidak pernah merasakan kecewa. Dia sering kecewa hanya saja dia pandai menyembunyikan luka di balik tawa.

_Abriel dan Excel
•••🦋•••






1vote + komen kalian, semangatku!!!

•••••1vote + komen kalian, semangatku!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam menunjukkan pukul dua siang. Di luar matahari semakin terik, memanggang Kota Jakarta. Excel, gadis itu sudah berada di toko kue milik Bunda Salwa.

Toko kue tidak begitu ramai, hanya satu-dua pelanggan yang keluar-masuk.

"Bunda, yang kotak kecil ini punya Tante Lia. Yang sedang pake pita merah punya Tante Stella, yang tanpa pita Tante Bilkiz, terus yang paling besar ini punya Tante Berli. Bener?" tanya Excel yang membawa empat tumpuk kotak berisi kue di tangannya.

Salwa berhenti mengaduk adonan kue, melepas celemek kemudian berjalan menuju Excel. "Iya Excel, tapi berangkatnya nunggu Ariel, ya. Biar ada yang bantu." Salwa mengambil dua tumpuk kotak di tangan gadis itu.

"Bunda nggak percaya sama Excel?"

"Nggak gitu tap-"

"Excel ngambek kalo Bunda gitu. Udah berapa kali Excel bilang, Excel itu bukan wanita lemah, Bunda nggak percaya?" Excel meletakkan dua tumpuk kotak di tangannya ke meja hendak melihatkan otot-otot tangannya. Dia melepas jaket pinknya, namun belum sampai jaket itu terlepas suara baraton membuat pergerakan Excel terhenti.

"Woe... mau ngapain, lo? wah, lo mau unboxing, ya? Sabar dong belum juga kita nikah, entar kalo kita udah nikah gue unboxing lo waktu malam pertama," ujar Ariel menaik turunkan alisnya kemudian berjalan mendekat ke Salwa dan Excel.

Excel melototkan matanya, sedangkan Salwa meletakkan kotak di tangannya ke atas meja. Salwa mengambil kain lap di samping adonan kue.

Wanita baya itu  mengelap muka Ariel dengan kain lap membuatnya tidak bisa bernapas karena bau yang tidak enak dari kain lap itu.

"BUNDAAA...," teriak Ariel membuat Salwa langsung menjauhkan kain lap dari wajah Ariel.

"Lain kali kalau ngomong itu bismillah dulu nggak asal jeplak!" cicit Salwa.

"Bunda liat sendiri, 'kan kelakuan anak bunda ini, bikin Excel stress. Masa Excel disama-samain sama cewek gila diluar sana yang mau sama anak Bunda, kan nggak mungkin ya, Bunda, ya?"

"Fitnah, kapan gue nyamain lo sama cewek-cewek gue yang lain, hm?" Ariel memegang dagu Excel kemudian mencubit gemas kedua pipi gadis itu.

"Lo tiap hari gombalin gue pake gombalan nggak bermutu, itu sama aja lo nyamain gue sama cewek-cewek gila yang mau sama lo," jawab Excel sembari menepis tangan Ariel.

Abriel dan Excel | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang