34. PESONA ABRIEL

587 55 1
                                    

HELLOW, VRENNN I'M COMEBACK

ABSEN SINI DULU OYYYY👉

VOTE, KOMEN, SHARE, VRENN. BIAR AKU SEMANGAT UPDATE NYA HUHU!!!

OKE, SELAMAT MEMBACA💖💖






Bersamamu adalah kebahagiaan yang nyata

_Excelita Valerynsha
-•🦋•-




Gadis dengan kardigan pink dan rambut tergerai itu tengah mondar-mandir di parkiran sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis dengan kardigan pink dan rambut tergerai itu tengah mondar-mandir di parkiran sekolah. Excel mendesis mengkal berulang kali, pasalnya sudah hampir lima belas menit Ariel belum juga datang ke parkiran.

Tadi, saat dia dan teman-temannya tengah asyik bercanda di kantin, tiba-tiba bel pulang sekolah berbunyi. Excel bersama Mikha juga Starla langsung beranjak pergi menuju parkiran dan menyuruh pacar mereka untuk mengambilkan tas mereka, tapi sampai saat ini Ariel belum datang juga, sedangkan Mikha dan Starla sudah pulang bersama Atlas dan Afghan.

Saat Excel baru saja hendak pergi menyusul Ariel ke kelas, tiba-tiba cowok itu sudah berada di depannya dengan napas terengah-engah.

"Kenapa lari-larian?" tanya Excel sembari menatap wajah cowok di depannya.

Ariel mengusap kasar peluh yang mengalir di dahinya, dia mengembuskan napas panjang -- mencoba menstabilkan napasnya. "Maaf, ayang."

"Lama!"

"Ayo pulang!" Ariel menarik pelan tangan Excel menuju motor miliknya.

"Habis dari mana?"

"Kelas ambil tas lo," jawab Ariel masih dengan tangan memegang pergelangan Excel.

"Lima belas menit sendiri? Afghan sama Atlas aja udah balik dari tadi." Excel mensejajarkan langkahnya dengan Ariel -- berada di samping Ariel.

"Itu-"

"Apa?" potong Excel.

"Gue tadi dipanggil Bu Prima. Udah ayo pulang!" Ariel yang awalnya memegang pergelangan tangan Excel beralih merangkul bahu gadis itu.

"Kenapa dipanggil?" tanya Excel kepo.

"Hari ini ada pembinaan buat LCC bulan depan, tapi gue anter lo pulang dulu, ayo."

"Atlas?"

"Dia nganterin Starla pulang, entar juga kesini lagi."

"Gue bisa pulang naik angkot, lo ke ruang pembinaan aja nggak apa-apa."

"Nggak, lo pulang sama gue."

"Gue nggak apa-apa naik angkot, biasanya juga gue naik angkot."

"Sekarang nggak boleh, udah ada gue. Udah ayo pulang!"

"Bu Prima pasti nungguin, Riel. Gih ke ruang pembinaan!"

Ariel memberhentikan langkahnya kemudian menatap Excel lekat."Atlas aja belum kesini. Lagian gue tadi udah ijin Bu Prima, udah diijinin juga."

Abriel dan Excel | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang