19. SANDIWARA CINTA

885 78 0
                                    

Hallow, Hay... hay....

Gimana kabar kalian, baik?

Selamat membaca semoga suka, aamiin






Masih berusaha meyakinkan semesta untuk berkata iya, setelah itu, kita ciptakan bahagia bersama.

_Abriel Daerlangga
•••🦋•••





1vote + komen kalian, semangatku!!!

"Bang, lo kalau galau jauh-jauh dari gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bang, lo kalau galau jauh-jauh dari gue. Enek gue lihat muka lo!"

Jam menunjukkan pukul tujuh malam. Ariel masih juga berada di kamar Lilac. Sedari pulang sekolah cowok itu langsung merebahkan tubuhnya di kasur milik Lilac, bergelut dengan pikirannya sendiri membuat Lilac ingin sekali menendang abangnya ini sampai ke Amsterdam.

"Pergi lo dari kamar gue!"

"Bang, pergi nggak lo?!"

"Bentaran."

"Lo udah punya skill jadi playboy, ya, Bang. Masa naklukin satu cewek aja nggak bisa," cerocos Lilac.

"Dia istimewa makanya susah ditaklukin."

"Haduh, Bang. Lo playboy, Kak Excel playgirl, susah buat bersatu."

"Selagi nggak beda agama masih gampang," balas Ariel datar.

"Makanya gerak Bang, gerak. Lo diem aja kayak gini jadinya cuma halu bisa dapetin hatinya Kak Excel."

"Prustasi gue anjir!"

"Goblok!"

"Coba ulang!" perintah Ariel. Cowok itu mendekat kearah Lilac dengan sorot mata tajam.

"GOBLOK!" Teriak Lilac semakin keras membuat Ariel langsung menggelitiki tubuh adik perempuannya itu.

"Bang udah Bang!" perintah Lilac karena merasa geli luar biasa.

"Rasain nih, jurusan andalan gue, hiyak...."

Ariel semakin menjadi-jadi, cowok itu semakin gencar menggelitik perut adik perempuannya. Lilac tertawa lepas hingga membuat mata coklatnya mengeluarkan air mata.

"ABANG UDAH, BANG UDAH, LILAC CAPEK, HAHAHA!"

"Capek? Rasain nih, rasain!"

Lilac tidak berhenti teriak-teriak menyuruh Ariel menyudahi aksi gilanya ini. Tanpa sadar Lilac menendang tubuh Ariel membuat tubuh cowok itu terjungkal ke belakang -- jatuh dari atas kasur.

"Anjir!" Ariel memelototkan matanya melihat tingkah adik perempuanya ini.

Lilac beranjak melihat kondisi Ariel yang mengenaskan di lantai. "Lo sih, Bang."

Abriel dan Excel | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang