26. PAJAK JADIAN

772 68 3
                                    

Yeorobun, pakabar kalian?

Hallow-hallow

Happy reading teman-teman🤗💗💗






Sederhananya, hanya kamu yang mampu membuatku jatuh cinta sedalam ini setiap harinya

_Excelita Valerynsha
-•🦋•-





1vote + komen kalian semangatku!!!

_Excelita Valerynsha-•🦋•-•••••1vote + komen kalian semangatku!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anjir, ini dua curut pada kemana sih?"

"Diem bisa nggak sih lo?!"

"Abang Afa capek, Neng Mikha."

"Bacot mulu anjir. Gue sedot juga otak lo lama-lama, Fa!" celetuk Mikha menahan kesal, pasalnya sedari tadi Afghan tidak berhenti ngoceh membuat gadis itu jengah.

"El, lo telepon dua curut itu gih!" perintah Afghan membuat Elgar langsung mengambil ponsel di saku celananya.

"Omaiygattt... mimpi apa lo langsung nurut sama gue?" tanya Afghan kelewat tidak santai.

"Nggak di angkat." Elgar meletakkan kembali ponsel di samping tubuhnya.

Malam makin beranjak, bulan separuh terlihat memesona. Waktu menunjukkan pukul 18.37, tapi Ariel juga Excel belum kunjung datang juga. Afghan, Mikha, Atlas, Starla, juga Elgar, tengah berada di halaman belakang rumah Ariel.

"Abang Atlas, coba telepon Ariel!"

"Punya tangan?"

"Abang Atlas nanya ke Dedek Afa punya tangan? Ya, punyalah, ini-ini tangan. Dua tangan Dedek Afa...," jawab Afghan sembari mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

"Pake!"

"Apanya yang dipake?"

"Otak lo dipake!" balas Mikha sengit.

"Mau marah tap-"

"APA?!" Mikha memotong perkataan Afghan sengit membuat cowok itu mendesis.

"Dedek gemes, telepon Ariel dong. Capek anjir nunggu di sini. Udah kayak nunggu Neng Mikha ngasih jawaban aja, anjir!" kata Afghan pelan.

"Ponsel lo emang kemana?"

"Ru... sak di-"

"Star telepon Ariel gih, gue nggak ada nomer dia soalnya," ucap Mikha memotong perkataan Afghan kesekian kalinya.

"Oke," balas Starla kemudian mengambil ponsel di dalam tas miliknya. Baru saja Starla menyalakan ponselnya, tapi Atlas memotong pergerakan gadis itu.

"Gue aja!"

Abriel dan Excel | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang