Halloww vrenn
I'm comeback cmiwww
Follow Instagram wp_ayaaa
Follow akun wattpad ini juga supaya nggak ketinggalan update, mwehehe.
-Happy reading-
•
•
•
•
•
Gagal itu hal biasa.
Kegagalan pasti akan disusul dengan keberhasilan. Asal kita terus belajar dari kegagalan, tidak putus asa. Kita pasti akan sampai dengan yang namanya keberhasilan._Elgar Adhiyaksa
•••🦋•••
••
•
•
•
1vote + komen kalian, semangatku!!!"Gagal lagi?! Kamu tahu nggak berapa uang yang tiap bulan saya keluarkan buat bayar les kamu, Excel?!" teriak Sandra seraya mencengkeram dagu Excel membuat bocah perempuan itu meringis.
"Gagal terus, gagal terus, gagal terus. Makanya kalo saya suruh belajar itu belajar, bukan main mulu!"
"Excel, udah berusaha, Ma...," lirih bocah perempuan itu dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.
"Berusaha apa? Kalo kamu emang berusaha nggak bakal gagal. Masuk sepuluh besar aja nggak bisa! Mau sampai kapan, Excel ?! Lihat Cecil, dia nggak pernah gagal, peringkat satu terus."
"Se... kali aja Mama lihat Excel nggak bisa?"
"Apa yang perlu saya lihat dari diri kamu, kebodohan dan ketololan kamu? Kamu itu kayak papamu, nggak berguna!"
"Seenggaknya Papa nggak pernah bedain kelebihan dan kekurangan anak-anaknya, nggak kayak Mama."
Tangan Sandra berpindah dari dagu ke rambut bocah itu -- menjambaknya, membuat Excel meringis menahan sakit.
"Kamu sebentar lagi SMP, Excel. Tapi otak kamu masih bodoh. Nggak berguna!"
"Stop bilang Excel nggak berguna, Ma. Excel udah berusaha, Excel selalu nurut apa kata Mama. Sampai Excel cuma punya temen Ariel doang, Excel juga nggak pernah nonton TV, Excel selalu belajar."
"Temen-temen Excel setiap pulang sekolah pasti disuapin makan sama mamanya. Nonton TV bareng, terus bercanda bareng sama mamanya. Jalan-jalan sama mamanya. Tapi Excel? Selalu belajar, sampai jam makan Excel juga Mama yang nentuin."
"Mama nggak tahu gimana usaha Excel buat pahami materi pelajaran tapi tetep aja nggak paham, Ma. Excel capek. Temen-temen Excel belajar satu kali udah paham, tapi Excel belajar nggak kenal waktu tetap gitu-gitu aja, selalu peringkat belakang."
"Excel udah berusaha, Mama...." Lirih bocah berusia 12 tahun dengan seragam merah putih masih melekat di tubuhnya.
Tubuh Excel merosot, kakinya seketika hilang tenaga. Sandra yang melihat kondisi putrinya hanya mengembuskan napas gusar -- melepas jambakan dari rambut bocah itu, kemudian pergi meninggalkan Excel tanpa sepatah kata pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abriel dan Excel | SELESAI
Teen FictionPart masih lengkap "Berdiri di sampingku, dan kita ciptakan bahagia bersama." Ini adalah kisah Abriel dan Excel, dua sahabat yang terikat tantangan gila untuk menutupi luka yang teramat gila. Tantangan yang sudah berjalan tiga tahun lamanya. Abriel...