Hallow selamat datang💗🐊
Happy reading teman-teman🤗💗💗
•
•
•
•
•
Ternyata benar, orang yang pandai menyakiti kita adalah orang yang paling dekat dengan diri kita._Abriel dan Excel
•••🦋•••
•
•
•
•
•
1Vote + komen kalian, semangatku!!!"Sialan!" umpat cowok dengan jaket bomber membaluti seragam sekolahnya.
Cowok berperawakan tinggi, dengan kancing seragam terbuka semua -- menampilkan kaos berwarna hitam itu memasukkan ponsel ke dalam saku celananya, kemudian menyambar tas miliknya. Bel pulang sekolah sudah berbunyi tiga puluh menit yang lalu, terbukti saat ini hanya dia seorang yang masih berada di ruang kelas XI IPA 2. Dia Abriel.
Lima belas menit yang lalu, Ariel baru masuk ke dalam kelas. Cowok itu tidak mengikuti pelajaran terakhir karena diminta Pak Alvi -- guru olahraga sekaligus pembimbing renang untuk menyeleksi anggota yang akan maju ke olimpiade renang tahun depan, dalam club renang SMAPBA -- club renang SMA Pelita Bangsa.
Di depan pagar sekolah masih ada seorang gadis dengan kardigan pink yang membaluti seragam sekolahnya. Dari tingkahnya kelihatan kalau gadis itu tengah menahan kesal. Merasa kenal, Ariel berjalan menghampiri gadis yang baru saja selesai mengangkat telepon, entah dengan siapa dia telepon sampai membuatnya sangat kesal.
"Ngapain lo belum pulang?"
"Lo juga ngapain belum pulang?" tanya Excel balik.
Iya, cewek itu adalah Excel.
"Lah, gue kan orang penting, jadi wajar pulang telat, emangnya lo."
"Percaya."
"Kenapa belum pulang, hm?" Pertanyaan itu terlontar kembali dari bibir Ariel.
"Gue tadi nunggu jemputan Pak Rudi, tapi Pak Rudi justru udah pulang duluan sama Cecil."
"Pak Rudi, sopir pribadi Cecil?"
"Hm, Mama nyuruh gue pulang bareng Cecil sama Pak Rudi."
"Tumben, nggak takut ketahuan anak-anak lain?"
"Mama kan pinter, entar kalo ditanya, ya, dia tinggal jawab gue anak tetangganya. Keren 'kan mama gue,'" jelas Excel tersenyum kecut.
"Maaf, gue nggak niat bikin lo sedih, gue minta maaf, Val," ucap Ariel menyesal.
"Yaelah santai kali. Gue juga lagi nunggu angkot ini."
Dua puluh menit Excel menunggu Pak Rudi menjemputnya, tapi tidak ada tanda-tanda sopirnya itu akan menjemput. Atlas yang sempat melihat Excel mengajak Excel pulang dengannya tapi gadis itu tidak mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abriel dan Excel | SELESAI
Teen FictionPart masih lengkap "Berdiri di sampingku, dan kita ciptakan bahagia bersama." Ini adalah kisah Abriel dan Excel, dua sahabat yang terikat tantangan gila untuk menutupi luka yang teramat gila. Tantangan yang sudah berjalan tiga tahun lamanya. Abriel...