EXTRA PART

1K 58 11
                                    

Hallow Vrennn. I'm comeback😎♥️

Gimana kabar kalian, baik?

Udah siap? Okeyyy selamat membaca

Baca sambil dengerin lagu di bawah ini, Vrennn

•••🦋•••

AKU, KAMU, DAN USAI.

"Gue minta maaf, Cel. Gue tahu gue salah."

"Hm ...."

"Ini semua salah gue. El jadi gini karena kemakan sama rayuan gue. El cowok baik Cel. Dia sayang sama lo, tulus---"

"Gue bukan cowok baik, Be."

"Lo baik, El."

Hari ini tepat dua bulan setelah kepergian Ariel, dan hari untuk pertama kali Excel datang menjenguk Elgar juga Bebe di tempat barunya --- di balik jeruji besi.

Excel bersama Regal duduk di bangku jenguk dengan Elgar dan Bebe di depannya. Bebe sudah menceritakan semuanya. Tentang dirinya yang mengajak Elgar untuk menghancurkan hubungan Ariel dan Excel. Elgar yang awalnya menolak mentah-mentah seketika menerima tawaran gadis itu, dan itu tepat setelah kepergian sang bunda.

"Percuma, di mata gue kalian berdua nggak akan pernah jadi orang baik sampai kapan pun itu. Karena kalian gue kehilangan Ariel."

"Li ...." Elgar yang awalnya menunduk spontan mengangkat kepalanya, menatap wajah Excel. Tangan kanan cowok itu terulur menggenggam kedua tangan Excel yang gadis itu letakkan di atas meja.

Excel yang mendapat perlakuan seperti itu langsung menghempaskan tangan Elgar. "Berhenti panggil gue dengan nama itu, El!" kata Excel tegas.

"Gue minta maaf Li, gue minta maaf. Kalo tahu endingnya gini gue nggak bakal lakuin itu semua. Gue sakit Li, gue sakit lihat lo sama Ariel. Harusnya lo bisa ngertiin perasaan gue."

"Sakit? Iya, lo sakit jiwa!" Excel menatap Elgar remeh, gadis itu tidak percaya dengan kalimat yang barusan Elgar ucapkan.

Bebe yang duduk di samping Elgar hanya diam, satu-dua tetes air matanya jatuh.

"Gue harap setelah ini kalian berdua sadar. Kalian berdua tuh bukan suka sama gue, bukan sama Ariel, tapi terobsesi. Saking terobsesinya sampe buat kalian ngelakuin hal gila kayak gini."

Excel mengelap kasar air matanya yang entah kapan sudah keluar. Regal --- anak dari Sandrina yang duduk di sebelah Excel langsung mengisi kekosongan di jemari gadis itu. Cowok itu sesekali mengelus punggung tangan Excel hanya untuk sekadar menyalurkan kekuatan.

Elgar mengembuskan napas pelan. "Sorry, Li

."

"Susah El, nggak semudah itu. Gue kehilangan Ariel, dan itu karena lo," jelas Excel dengan tubuh gemetar.

"Gue iri lihat Ariel merlakuin lo kayak ratu. Harusnya gue seneng lihat kalian, tapi gue nggak bisa. Gue minta maaf Cel," timpal Bebe dengan suara terdengar penuh penyesalan.

Abriel dan Excel | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang