33. SEMAKIN JELAS

599 48 1
                                    

Hallow i'm comeback

Absen sini dulu Vren😌👉

Happy reading teman-teman🤗💖💖






"Val, makan dulu sini!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Val, makan dulu sini!"

"Bentar, Riel. Gue agak lupa sama materi ini."

"Santai, Val. Ini hari terakhir ujian," kekeh Ariel.

"Justru itu."

"Hm, yaudah lo belajar gue yang suapin." Ariel membuka bekal berisi nasi goreng yang ia bawa dari rumah.

"Buka mulut lo, Val!" pinta Ariel ketika menyodorkan sendok berisi nasi goreng ke mulut Excel.

"Enak?"

"Em...." Excel hanya berdeham tapi deheman itu sudah mampu membuat Ariel tersenyum senang.

"Gue yang bikin."

"Sejak kapan lo bisa masak?" tanya Excel bingung.

"Akhir-akhir ini gue sering minta ajarin Lilac masak," jawab Ariel dengan senyum merekah masih menghiasi wajahnya.

Setelah satu minggu bertempur dengan puluhan soal ujian, hari ini adalah hari terakhir ujian semester kelas XI. Sedari hari pertama hingga hari terakhir ini, Excel tidak pernah lepas dengan yang namanya buku.

Ariel yang selalu berada di samping gadis itu merasa agak aneh, pasalnya gadis yang hampir tidak pernah memegang buku pelajaran akhir-akhir ini justru tidak pernah lepas dengan yang namanya buku.

Entah apa yang gadis itu kejar, nilai? Bagus kalau caranya dengan bekerja keras seperti ini. Tapi kalau kita sebagai pelajar mengejar nilai yang tinggi dengan cara menghalalkan segala cara, seperti menyontek itu yang salah besar.

Cacatnya pendidikan di Indonesia -- nilai lebih berarti dari pada kejujuran, karena mereka akan dihargain dan dicap sebagai siswa pintar jika nilai mereka lebih tinggi dari yang lain, tidak peduli dengan proses yang dilalui untuk mendapatkan nilai tinggi itu.

Bel ujian sudah berbunyi bertepatan dengan suapan terakhir nasi goreng yang Ariel suapkan ke Excel.

Cowok dengan kancing seragam terbuka semua itu menyodorkan air mineral pada gadis yang pandangannya masih fokus pada buku pelajaran. Excel menerima botol mineral yang Ariel berikan kemudian meneguknya.

Ariel mengacak rambut Excel, gemas. "Semangat bos kecil!"

"Makasih," kekeh gadis dengan rambut tergerai.

"Gue ke meja dulu, jangan kangen, haha."

"Idih!"

Ariel nyengir kemudian tangannya dengan lihai mengumpulkan rambut Excel yang panjang jadi satu dan menguncirnya asal.

Abriel dan Excel | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang