31. CONFUSED

602 54 4
                                    

Hallow-hallow


Happy reading teman-teman🤗💖💖






Persahabatan itu harga mati. Lo maju satu langkah nyakitin sahabat gue, sama aja lo nyerahin diri buat mati di tangan gue.

_Afghan Naraja
-•🦋•-




"Gara-gara ulah lo, Val marah besar sama gue, anjing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gara-gara ulah lo, Val marah besar sama gue, anjing."

"Bukan urusan gue."

"Lo tinggal ngomong kalo itu semua lo yang kirim."

"Males gue."

"Tolongin gue, lah, Af. Lo mau gue sama Val, putus?"

"Seneng gue kalo lo berdua putus."

"Bangsat!"

Saat ini Ariel tengah berada di kantin bersama Atlas, Afghan, dan Starla. Cowok itu sedari tadi tidak berhenti memohon untuk meminta bantuin pada Afghan. Selepas kejadian di UKS barusan, Excel menghindar dari Ariel membuatnya mendesis mengkal berulang kali.

"Lo yang chat sama Nadin kemarin Af, jadi lo harus tanggung jawab!" gumam Ariel.

"Gue 'kan cuma iseng doang," balas Afghan enteng.

"Iseng lo, bikin gue sama Val berantem."

"Kayak Mami nggak pernah chat sama cowok lain aja. Gue yakin dia masih sering chat sama cowok lain."

"Bodoamat, yang penting gue setia. Lo jujur ke Val, atau gue gorok leher lo, hah?"

"Gue cuma iseng anjir."

"Bantuin lah, Af. Plis... ya... ya...," kata Ariel dengan suara manja.

"Jijik. Najis. Fyuh...."

"Tanggung jawab!" titah Atlas.

"Abang Las, tapi dedek Afa 'kan-"

"Tanggung jawab!" Atlas dengan tangan memegang cireng menatap Afghan tajam.

Afghan meneguk ludahnya. "Tapi 'kan-"

"Gue bilang tanggung jawab!" potong Atlas membuat Ariel tersenyum senang.

"Ck, lagian gue cuma iseng doang kemarin, Nadin aja yang baperan. Lagian lo juga ngapain ngasih handphone lo ke Mami segala?" tanya Afghan dengan napas gusar.

"Emang lo chat sama Nadin apa, Af?" Kali ini bukan suara Atlas juga Ariel melainkan suara Starla.

"Hehe... itu, dia minta nganterin ini curut buat nyari kado mamanya," jawab Afghan dengan nada tidak bersalah.

Abriel dan Excel | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang