Part masih lengkap
"Berdiri di sampingku, dan kita ciptakan bahagia bersama."
Ini adalah kisah Abriel dan Excel, dua sahabat yang terikat tantangan gila untuk menutupi luka yang teramat gila. Tantangan yang sudah berjalan tiga tahun lamanya.
Abriel...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cowok dengan sepeda berwarna biru tengah menunggu seseorang di depan gerbang rumahnya. Sudah sepuluh menit, tapi belum ada tanda-tanda gadis itu akan keluar membuatnya mendesis.
Ariel menundukkan pandangan ketika mobil yang biasa Pak Rudi gunakan untuk mengantar Cecil keluar dari gerbang rumahnya. Dia menggelengkan kepala ketika melihat mobil milik Sandra menyusul mobil yang dikendarai Pak Rudi.
"Aman...," ujar Ariel kemudian hendak turun dari jok sepedanya, tapi baru saja cowok itu ingin turun gadis dengan kardigan pink sudah muncul di hadapannya.
"Mau kemana lo?" tanya Excel membuat Ariel terjengit kaget.
"Astaghfirullah ngagetin aja sih, yang."
"Ngapain bawa sepedanya Lilac?" tanyanya ketika melihat sepeda biru milik Lilac yang di naiki Ariel.
"Ke sekolah naik ini," jawab Ariel sembari terkikik geli.
Excel melotot tidak percaya dengan jalan pikiran cowok di hadapannya ini. "Gila lo? Bakal telat Riel, kalo gitu caranya."
"Gue lupa belum beliin lo helm, Val. Nggak apa-apa lah sekali-kali naik sepeda ke sekolah, gue yang bonceng, tenang," cicit Ariel.
"Helm, helm, helm, capek gue dengernya. Kalo emang nggak ngebolehin gue naik motor lo, yaudah tinggal bilang. Gue juga nggak bakalan maksa!"