Penulis.
"Lemesin saja, Gal" goda Pak Dion saat melihat posisi duduk Galen yang sama sekali tidak bersandar pada bangku saat menyetir.
Galen melirik Pak Dion jengkel. Ini orang bisa diem nggak sih?
Tanpa diledek pun, Galen sadar betul kalau posisi duduknya sangat tidak nyaman. Entah kenapa dirinya tidak bisa duduk dengan tenang selama masih ada Nirmala di dalam mobilnya.
Galen mencoba mengatur pernapasannya. Dirinya nggak boleh jengkel sama Pak Dion, karena bagaimanapun kehadiran Pak Dion di saat-saat seperti sekarang tuh sangat berguna.
Untung saja saat ibunya menelepon, Galen sedang ketemuan dengan Pak Dion. Jadi, saat ibu meminta jemput, Galen pun datang bersama Pak Dion. Coba bayangkan kalau nggak ada makhluk astral ini, bisa-bisa Galen mati kutu karena satu mobil dengan Nirmala.
Apalagi, setelah mengantar ibunya sampai rumah, Galen juga 'dipaksa' untuk mengantar Nirmala pulang. Lucunya, sesampainya di rumah Nirmala, ternyata pagar rumahnya digembok. Keluarganya pergi entah ke mana tanpa mengabari Nirmala. Alhasil, Nirmala kembali di mobil bersama dengan Galen dan Pak Dion.
Bisa bayangkan gimana canggungnya suasana mobilnya jika tidak ada Pak Dion hari ini?
Galen menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia sebenarnya kesal kenapa harus bertemu Nirmala disaat seperti ini. Ia sama sekali tidak mempersiapkan apapun. Bahkan hari ini dirinya baru menggosok gigi dan cuci muka.
Suasana yang awalnya hening mendadak berubah karena suara perut seseorang.
"Heeee.. Maaf ya, belum sarapan" Pak Dion nyengir sambil mengelus-ngelus perutnya. "Mampir ke rumah makan dulu deh, laper" ucap Pak Dion sambil mengangkat salah satu kakinya ke atas dashboard.
Galen langsung memukul kaki Pak Dion yang kurang ajar itu. Pasti dia bertingkah begini karena mengira Galen sedang menjaga image di depan Nirmala sehingga akan memaklumi segala perilakunya. Enak saja.
"Rumah makan? Warteg kali maksudmu" balas Galen malas.
Pak Dion mencibir.
"Eh.. Gal, Gal! Berhenti di taman depan saja deh. Ada tukang bubur viral disitu" ucap Pak Dion kemudian.
"Yang lain saja, Yon. Yang viral kan biasanya ngantri" tolak Galen.
"Ya kalau ramai cari di sebelah-sebelahnya.. Kan banyak gerobak makanan lain tuh"
"Nggak ah, ngapain. Yang lain saja"
"Saya sudah laper banget ini.. Tadi di rumahmu baru sampai sudah disuruh pergi lagi" rengek Pak Dion sambil menarik lengan kaos Galen.
"Yang hamil kan istri kamu, kenapa kamu yang ngidam sih? Nggak mau ah"
"Galeeeeeeen"
"Astaga.. Yon, lepasin nggak?" Galen masih mencoba bersabar dan tidak meninggikan suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Things That We Didn't Say [END]
Ficción GeneralRANKING : 1 #IU [24 November 2021] 7 #VIU [15 September 2021] 69 #VBTS [25 Februari 2022] 98 #Dream [23 September 2021] 100 #Friendzone [23 Sept 2021] Secara mengejutkan Nirmala bertemu kembali dengan Galen, cinta pertamanya semasa SMA. Kini mereka...