Nirmala.
Ya ampun.
Ini sekolah emang gede tapi kenapa cuma punya dua mesin fotokopi, sih? Mana keduanya ada di Ruang Tata Usaha, pula.
Aku berjalan gontai sambil membawa beberapa lembar kertas soal untuk difotokopi.
"Pagi, Bu Lala" Bu Lili tersenyum kaku, berjalan berlawanan arah denganku.
"Eh? Pagi juga Bu Li.." Aku memutar tubuhku untuk melihat punggung Bu Lili yang semakin menjauh.
Lah? Bu Lili cepat banget jalannya. Belum juga selesai membalas sapaannya, dia sudah berlalu gitu saja.
Aku mengangkat bahu, tidak peduli. Walaupun agak aneh sih melihat ada guru yang buru-buru melakukan aktivitas di sekolah ini. Soalnya buru-buru bukan budaya sekolah ini.
Alunan musik piano yang terdengar dari luar Ruang Seni Budaya membuatku penasaran dan mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka.
Galen? Sejak kapan dia juga bisa main piano?
Jujur, ngelihat dia main piano begini malah membuat dia terlihat tambah keren. Tapi bisa nggak sih dia pakai baju yang bener? Pakai celana gombrong dan kaos kayak gini di sekolah. Nggak kapok apa ya diomeli Bu Arum?
"Bu Lala? Ngintipin Galen ya? Nanti bintitan loh" goda Pak Dion tiba-tiba sambil melebarkan pintu.
Aku membulatkan mata, kaget karena kepergok Pak Dion. Sementara itu, Galen terlihat langsung menghentikan permainan pianonya. Aku bisa merasakan wajahku memanas begitu mataku dan mata Galen tak sengaja bertemu.
Dasar Pak Dion cepu! Jadi ketahuan, kan.
Senyum Galen langsung merekah. "Nirmala! Sinii"
Terlihat Pak Dion yang berjalan mendekati Galen sambil memberikan sebotol air mineral.
"Saya kan manggil Nirmala. Malah kamu yang ke sini" gerutu Galen sambil menerima botol tersebut.
"Dasar anak nggak tau diuntung. Sudah tadi nyuruh beli minuman, sekarang begini pembalasannya hah?" protes Pak Dion sambil menjitak kepala Galen.
Aduh, Tom and Jerry ini. Kapan akurnya sih?
Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. "Pak Dion, Galen. Saya harus ke Ruang Tata Usaha untuk fotokopi soal ujian anak-anak. Kalau nggak ada yang penting, saya mau keluar ya"
"Eeehhh jangaaan" cegah Galen. "La, jangan pergi. Aku mau pamer main piano"
Duh, apaan sih Galen? Kok jadi kayak bocah gitu, imut banget.
Terdengar helaan napas berat milik Pak Dion. "Mending kamu ke Ruang Tata Usaha saja, La. Daripada nyesel. Saya saja nyesel ngikutin dia ke sini"
"Jangan dengar si Dion, La. Sekarang kamu coba request lagu apa saja untuk aku mainkan di sini, deh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Things That We Didn't Say [END]
Ficção GeralRANKING : 1 #IU [24 November 2021] 7 #VIU [15 September 2021] 69 #VBTS [25 Februari 2022] 98 #Dream [23 September 2021] 100 #Friendzone [23 Sept 2021] Secara mengejutkan Nirmala bertemu kembali dengan Galen, cinta pertamanya semasa SMA. Kini mereka...