26. Disturber.

114 40 19
                                    

Penulis.

"Hah? Kamu dapat panggilan dari perusahaan di Singapura?" terdengar suara terkejut dari seberang sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hah? Kamu dapat panggilan dari perusahaan di Singapura?" terdengar suara terkejut dari seberang sana.

"Lis. Ini sudah jam 8 pagi, loh. Kamu baru bangun ya?" selidik Nirmala.

"Itu nggak penting, La. Intinya sekarang mataku langsung seger banget pas dengar kabar baik ini. Congrats yaa"

"Duh iya sih, Lis.. Tapi gimana ya? Aku waktu itu asal ngelamar di linkedin malah kemarin sore dapat email untuk tes psikotes. Aku baru lihat emailnya hari ini" jawab Nirmala bingung.

"Kok kamu kayak ragu gitu, sih? Bagus dong? Kan kamu memang lagi cari kerjaan lain kan? Yang gajinya lebih besar?"

Nirmala mendengus. Iya sih. Tapi kenapa harus perusahaan Singapura? Dia kan nggak bisa Bahasa Inggris. Dia juga nggak mau LDR-an sama Galen.

Halah. Pacaran saja belum, sudah posesif saja.

"Aku nggak bisa Bahasa Inggris" jawab Nirmala malu-malu.

"Kan ada kakakmu yang ganteng dan pintar itu?"

"Untukku agamaku dan untuknya agamanya" jawab Nirmala sarkas yang sebenarnya berarti : urusanku ya urusanku, dan urusannya ya urusannya. Alias : 'Kak Arlan nggak akan mau bantu karena itu bukan urusannya'.

"Kak Arlan cute banget ya. Pekerjaan dia kan psikolog ya, membantu permasalahan orang. Tapi giliran adiknya ada masalah, nggak pernah mau bantu. Gemes" komentar Lisa yang entah kenapa terdengar sebagai pujian di telinga Nirmala.

"Aku tolak saja kali, ya. Tesnya pasti bahasa Inggris juga, deh"

"JANGAN" teriakan Lisa membuat Nirmala refleks menjauhkan hp tersebut dari telinganya. "Memangnya kapan tesnya?"

"Kurang lebih seminggu lagi?" jawab Nirmala kurang yakin.

"Itu mah masih lama. Tenang saja.. Kamu lupa ya punya teman sekeren aku? Pokoknya aku akan bantu kamu belajar bahasa Inggris. Tapi belajarnya di rumah kamu yaa? Hehe"

"Di rumahku? Kamu mau ngajarin aku atau mau godain Kak Arlan?" tanya Nirmala curiga.

"Dua duanya dong"

Nirmala hanya bisa menggeleng mendengar jawaban Lisa. Terserah dia lah. Tapi lucu juga sih saat melihat Kak Arlan yang risih saat didekati oleh Lisa.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Things That We Didn't Say [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang