RANKING :
1 #IU [24 November 2021]
7 #VIU [15 September 2021]
69 #VBTS [25 Februari 2022]
98 #Dream [23 September 2021]
100 #Friendzone [23 Sept 2021]
Secara mengejutkan Nirmala bertemu kembali dengan Galen, cinta pertamanya semasa SMA. Kini mereka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tuh kan. Seharusnya dari awal aku nggak usah percaya sama apa yang dibilang Galen.
Katanya kalo kita diam saja, gosip itu akan hilang dengan sendirinya? Mana? Beberapa guru perempuan di sini yang merupakan fans Galen baru bisa bersikap baik padaku setelah aku mengatakan kejadian sebenarnya.
Dan untuk fansnya yang merupakan murid-murid, aku tentu tidak bisa mengklarifikasi apapun. Kini kebanyakan dari mereka malah sengaja bolos di jam pelajaranku. Sudah dua minggu berturut-turut selalu begini.
Dasar bocah-bocah itu. Mau sampai kapan mereka begini? Mentang-mentang menuntut ilmu di sekolah swasta, mereka bisa seenaknya bolos mata pelajaranku hanya karena gosip murahan kayak gini? Apa mereka tidak tau bagaimana orang tuanya bekerja keras mencari uang agar mereka bisa bersekolah di sini? Kasihan benar orang tuanya.
"Gimana tadi kelasnya, Bu Lala? Anak-anak perempuan di kelas IPS sudah nggak mogok belajar lagi, kan?" tanya Bu Rina begitu melihatku masuk ke dalam ruang guru.
Beberapa guru di ruangan tersebut kompak menengok ke arahku dengan raut wajah penasaran. Mereka tau benar jika minggu lalu, hampir seluruh murid perempuan di kelas yang ku ajari melakukan aksi mogok belajar karena gosipku dengan Galen. Mereka memang masih anak-anak, tapi menurutku ini sungguh kekanakan sekali.
Aku memilih tidak menjawab dan hanya tersenyum kecut sambil berjalan menuju mejaku. Aku bisa mendengar desahan kecewa dari para guru di sini. Dari raut wajahku, mereka sudah bisa menebak apa yang telah terjadi dan pasti kasihan denganku saat ini.
Tapi jujur saja, aku sama sekali nggak butuh kasihan dari mereka. Kalau boleh dibilang, mereka sebenarnya tidak jauh berbeda dengan murid-murid perempuan yang bolos itu. Mereka bahkan sempat bersikap tidak ramah padaku hanya karena gosip itu. Ini hanya perbedaan respon saja.
Kenapa Galen jadi se-eksis ini saat kami baru berteman? Saat di sekolah dulu dia tidak seperti ini, loh. Sial banget.
"Menurutku, ini masalah yang sangat serius. Dua minggu mereka berani mogok belajar, kita harus lapor ke bagian kesiswaan" ucap Bu Eva kemudian.
"Sebenarnya nggak seserius itu, kok" bantah Bu Rina. "Kuncinya hanya di Pak Galen. Dia tinggal bilang saja ke salah satu murid kalau gosip itu tidak benar, nanti juga jawaban darinya akan tersebar dan rumornya akan berakhir. Nggak perlu pakai lapor kesiswaan, yang ada nanti orang tua pada ke sini. Males deh berurusan dengan orang tua"
Aku hanya bisa menyimak. Ada sebagian kata-kata Bu Rina yang intinya sama dengan apa yang pernah aku bilang ke Galen dulu.
Bu Rina melanjutkan, "Lagian si Pak Galen kenapa sih tinggal jawab 'nggak' saja susah? Jangan-jangan dia beneran naksir kamu, La"
Aku langsung menggeleng kuat. "Nggak kok, Bu. Dia waktu itu bilangnya memang nggak mau balas chat murid-murid yang tidak ada hubungannya dengan sekolah. Itu saja"