Nirmala.
Setelah rasa mules di perutku mulai membaik, aku langsung menghubungi ayah Putra untuk konfirmasi terkait biaya sekolah.
"Iya, alhamdulillah uang sekolah Putra sudah lunas. Beberapa hari yang lalu saya dapat kabar dari Pak Galen kalau anak saya dapat bantuan beasiswa sehingga uang sekolah di semester kemarin dan sekarang bisa lunas"
Aku mengerutkan kening. Pak Galen? Beasiswa? Lah, aku yang wali kelas saja nggak dapat info apapun terkait beasiswa sekolah.
"Lalu tadi Bapak ke sekolah?" tanyaku memastikan.
"Iya, saya ke sekolah untuk mengambil bukti pembayaran melalui Pak Galen"
Tunggu. Kenapa harus melalui Galen?
"Baik, Pak. Kalau begitu terima kasih ya" ucapku ramah.
"Saya yang berterimakasih sudah diberikan beasiswa seperti ini. Saya janji tidak akan membuat anak saya bolos sekolah lagi"
"Baik, Pak. Selamat siang"
Aku menutup telepon dengan perasaan bingung.
Galen dan beasiswa. Hal ini bisa saja terjadi sih, keluarga Galen kan 'katanya' orang penting di sekolah ini. Bisa saja sebelumnya Ia mengajukan beasiswa untuk Putra kepada pihak yayasan.
Tapi bukannya Galen pernah bilang kalau keluarganya tidak memiliki pengaruh sebesar itu? Kalaupun ada program beasiswa, seharusnya kabar baik ini di-share secara umum dong, bukan diam-diam seperti ini?
Aduh, aku lagi nggak mau mikir yang berat-berat nih. Daripada pusing, mending aku tanya Mas Cio saja. Dia pasti lebih tau.
"Apalagi?" tanya Mas Cio begitu teleponku diangkat olehnya.
Dih, ini orang. Bukannya ngomong 'hallo' atau 'selamat siang' atau 'assalamualaikum'. Malah ngomong begitu.
"Mas, memangnya sekolah kita ada info beasiswa turun ya? Kok aku nggak tau?" tanyaku to the point.
"Hah? Beasiswa apaan? Belum ada tuh. Nanti kalau ada, akan dishare ke grup walas"
Tuh kan. Otakku semakin ngebul, berpikir keras karena teka-teki ini.
"Jadi benar Galen yang membayar uang sekolah Putra Gifari ya?" tebakku, iseng-iseng berhadiah.
"Kok tau?" nada suara Mas Cio terdengar kaget. "Kalian benar-benar jadian ya? Sampai rahasia sebesar ini saja sampai tau? Padahal dia sudah bilang ke aku untuk rahasiain ini dari orang-orang, eh malah dia sendiri yang ngadu ke kamu"
Aku langsung menutup teleponku dan langsung pergi ke lantai dua, ruang guru tempat Galen berada.
"Pak Radeeeen! Bapaaaak! Bapaaak tolongin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Things That We Didn't Say [END]
قصص عامةRANKING : 1 #IU [24 November 2021] 7 #VIU [15 September 2021] 69 #VBTS [25 Februari 2022] 98 #Dream [23 September 2021] 100 #Friendzone [23 Sept 2021] Secara mengejutkan Nirmala bertemu kembali dengan Galen, cinta pertamanya semasa SMA. Kini mereka...