Ini tentangku, tentang seorang gadis kecil yang di tuntut dewasa karena luka
***
Seorang pria gagah bersiap untuk mengikuti apel pagi. Pria itu duduk, tapi tangannya mengikat tali sepatu PDL berwarna hitam dengan lihai.
Dia beranjak ketika melihat para anggota lain mulai berlarian. Tidak ada yang berani bicara ketika komandan memasuki area apel.
Juna Madzaffar Divandra. Seorang pria yang berasal dari sebuah kota kecil yang terletak di Makassar.
Tatapan matanya lurus kedepan ketika anggota paduan suara mulai menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Ntah kenapa Juna mengingat memori yang dulu. Janjinya pada ibu berhasil mengantarkan Juna sampai pada tempat ini. Menjadi salah satu bagian dari anggota militer angkatan laut.
Juna adalah anak pertama dari empat bersaudara. Ia harus meninggalkan kampung halamannya ketika ia di pindah tugaskan ke jakarta, tepatnya sudah hampir satu tahun Juna tugas di sini.
Tidak terasa, apel baru saja selesai di laksanakan. Dan beberapa pelatihan khusus untuk anggota militer yang lain juga sudah selesai di laksanakan
Juna meninggalkan lapangan. Pria itu berjalan menuju ke tempat dimana ia akan melaksanakan piket hari ini
Langkahnya terhenti ketika seseorang memanggil namanya. Pria itu membalikan badan dan berdiri dengan tegak seraya memberi hormat pada komandan yang berdiri di depannya
"Periksa diri"
"Siap, periksa diri"- Juna mulai memeriksa atribut yang ia kenakan, kemudian "Siap, tidak memakai jam tangan"
"Tentara harus apa"
"Siap. Menghargai waktu"
"Lari keliling markas seratus kali"
"Siap. Laksanakan"- jawab Juna. Dia memberi hormat, setelah itu membalikan badannya dan menjalankan hukuman yang di berikan oleh komandan
Dasar payah. Bagaimana bisa dia melupakan sesuatu. Tidak biasanya Juna bersikap ceroboh seperti ini. Dan karena kecerobohannya itu, komandan menghukum Juna lari keliling markas seratus kali
"Dasar tidak berguna"
Plaakkk
Seorang anak laki-laki mendengar suara tamparan keras berasal dari ruang tamu. Ia berdiri di balik gorden kamarnya
Ia melihat ayah bertengkar dengan ibu. Lagi-lagi, rasanya sudah menjadi makanan sehari-hari Juna ketika ia melihat ayah selalu kasar pada ibu ketika mereka bertengkar
Juna memejamkan matanya, ketika ayah kembali mendaratkan pukulan keras. Kemudian Juna kemudian berlari dan memeluk ibu
"Ayah, jangan pukul ibu ayah"
Juna kecil menangis sesegukan, apalagi ketika ibu meminta Juna untuk kembali ke kamar. Juna tidak mau, dia mau di sini saja, bersama ibu
"Pergi kamu"- ketus ayah, ia menarik tangan Juna agar menyingkir dari hadapannya. Tapi Juna kekeh, ia tidak mau beranjak dari tempat
Plaaakkkk
Ibu melihat ayah baru saja memukul Juna, kemudian ibu menarik tangan Juna
"Jangan pukul anak saya, saya mohon. Kamu boleh sakiti saya, tapi jangan anak saya"- lirih ibu seraya memeluk Juna dengan erat
"Dasar. Anak dan ibu sama saja. Sama-sama tidak berguna!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku Dan Negara
RomanceJuna Mudzaffar Divandra. Seorang yang sedang bertugas di jakarta kemudian bertemu dengan Almeera Shezan Benazir. Pertemuan yang tidak sengaja itu membuat mereka saling jatuh cinta. Juna dan Almeera, dua orang yang sama sama menyimpan banyak sekali l...