"Sedang apa di sini?"
Esmeralda menatap sinis mata Juna
"Sedang apa? ya mau lihat calon suamiku lah"
"Berhenti meneror saya, Esmeralda"
"Meneror? siapa yang meneror kamu?"
Juna berdecak kesal ketika ia menghadapi sikap Esmeralda yang selalu semena-mena terhadapnya.
Esmeralda tiba-tiba memeluk tubuh Juna
Dokter Fahri melihat kejadian itu dengan jelas. Ia menutup mulutnya dengan tangan, seakan tidak percaya dengan apa yang di lakukan Juna di belakang Almeera
Juna melepaskan tangan Esmeralda yang melingkar di tubuhnya secara paksa. Pria itu kemudian menatap ke setiap sudut area gedung, memastikan tidak ada yang melihat kejadian itu
"Pergi dari sini"
"Kamu usir aku?"
Juna menghela nafasnya
"Kamu lupa perjanjian kamu dengan ayah?"
"Jangan ganggu saya dan Almeera"- tegas Juna
"Lalu perjanjian itu bagaimana? apa aku harus adukan lagi pada ayah?"
"Pergi sekarang. Tunggu saya di rumah, jangan ganggu saya dan Almeera. Setidaknya sampai kita resmi menikah"
Esmeralda tersenyum bahagia. Sebelum akhirnya ia mencium Juna. Sementara Juna hanya diam membatu ketika Esmeralda melakukan hal di luar dugaan.
Juna melihat seorang pria sedang berjalan ke arahnya. Ia seperti mengenal pria itu, ya, ia adalah orang yang pernah di ceritakan oleh Almeera.
"Halo"- sapa dokter Fahri, pria itu seperti menunjukan senyum terbaiknya ke arah Juna.
Juna menatap pria itu dengan curiga, tapi sepertinya memang dia tidak melihat keberadaan Esmeralda di sini. Syukurlah kalau begitu
"Lagi nunggu seseorang?"
Juna menggelengkan kepalanya "Oh nggak. Saya baru selesai jawab telfon"
Dokter Fahri mengangguk pelan sebagai jawaban, dengan gelas yang ia selipkan di jarinya, seperti mengkode Juna agar ikut masuk ke dalam gedung bersama dengannya.
Juna mengerti kode yang di berikan oleh Fahri. Mereka berdua beriringan masuk ke dalam gedung, mereka melihat Almeera sedang berdiri sendirian di dekat meja prasmanan.
Fahri mendekatkan wajahnya pada Juna, pria itu mulai membisikan sesuatu "Itu Almeera, benar kan?"
Juna mengangguk, kemudian Fahri menghela nafasnya "Dia cantik, siapapun pria yang melihatnya, pasti akan terpesona dan berharap bisa memilikinya"
Juna diam, tidak menjawab
"Begitu juga dengan saya"- bisik Fahri
Juna menoleh, tatapan matanya sinis. Rasanya dia ingin memberi pelajaran pada Fahri sekarang juga. Dan Juna melihat Fahri justru tersenyum sinis ke arahnya
"Jadi, kalau kamu hanya mau bermain-main dengan Almeera. Jangan marah kalau saya merebutnya dari kamu nanti"- katanya. Pria itu melongos pergi begitu saja
Almeera menghampiri Juna "Kak Juna"- kata Almeera, ia melihat punggung Fahri sudah menjauh dari sana.
"Kamu sama pak dokter?"
Juna mengangguk "Ya, memangnya kenapa?"
Almeera bergumam, kenapa dokter Fahri tidak menghampirinya juga? Atau jangan-jangan, dia marah dengannya karena Almeera tidak menepati janjinya "Ya gak papa. Memangnya kamu habis dari mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku Dan Negara
RomanceJuna Mudzaffar Divandra. Seorang yang sedang bertugas di jakarta kemudian bertemu dengan Almeera Shezan Benazir. Pertemuan yang tidak sengaja itu membuat mereka saling jatuh cinta. Juna dan Almeera, dua orang yang sama sama menyimpan banyak sekali l...