18•bertemu dengan bunda

271 12 0
                                    

Seorang pria gagah baru saja menyelesaikan pelatihan khusus anggota militer. Pria itu berjalan menuju ke tempat kerjanya

Di depan matanya ada seorang pria yang berjalan menuju ke arah lapangan.

Juna memanggil pria itu

"Hei"- pekik Juna. Kemudian yang di panggil oleh Juna menoleh. Dan orang itu adalah Azrul, junior Juna

"Kemari"- katanya. Azrul menghampiri Juna, ia berdiri tegak seraya memberi hormat pada seniornya

"Siap"

"Periksa diri"- pinta Juna

"Siap. Periksa diri"- jawab Azrul, kemudian ia melakukan hal yang Juna perintahkan. Sial, "Siap. Tidak memakai jam tangan"- jawabnya

Juna meletakan tangannya di pinggang "Tentara payah"- katanya

Dia lupa kalau dia juga pernah di hukum karena kesalahan yang sama

"Siap. Salah"

Sebuah ide bodoh muncul di kepala. Juna meminta Azrul untuk mengikuti langkahnya, dan bodohnya pria itu. Dia menuruti perintah Juna

Juna membawa Azrul masuk ke dalam kapal. Kemudian meminta Azrul duduk di kursi kekuasaannya. Juna mengambil buku laporan yang ada di laci, kemudian meletakan buku itu di atas meja, lengkap dengan pena

"Ini. Gantikan posisi saya, tulis laporan hari ini, harus lengkap. Kalau tidak, saya akan suruh kamu lari seratus kali keliling markas"

Azrul menghela nafas, bagaimana bisa Juna meminta Azrul untuk menggantikan posisinya "Tapi komandan Alnet panggil saya, nanti kalau dia tanya kemana, lalu saya harus jawab apa"

Juna berdecak kesal "Kau ini mau kabur atau bagaimana?"- tegas Juna, ia melihat ekspresi ketakutan di wajah Azrul

"Tidak, bukan seperti itu komandan. Tapi komandan Alnet memang benar panggil saya"

Juna diam beberapa detik, kemudian "Ah, urusan Alnet biar saya yang tanggung. Kau selesaikan ini, saya ada urusan"

"Memangnya kalau boleh tau, ada urusan apa komandan"

"Kau berani ikut campur urusan saya?"

"Aih. Komandan ini, selalu saja ketus kalau saya tanya baik-baik. Padahal kan saya hanya mau tau saja, kalau tidak di beri tau juga tidak apa"

Juna menghela nafasnya "Saya mau datang ke acara kelulusan calon tunangan saya"- jawab Juna, kemudian Azrul menoleh "Bagaimana, Rul? saya sudah ganteng kan?"

Azrul tertawa "Ya, komandan Juna ini adalah laki-laki paling tampan di markas"

"Ya. Saya sudah tau itu"- jawab Juna "Kalau begitu, selesaikan pekerjaanmu dengan baik"

Juna mengambil kunci mobil yang berada di atas meja, kemudian pergi meninggalkan Azrul

"Sampaikan salam saya pada calon tunanganmu ya, komandan!"

Juna menoleh sekilas "Kamu mau saya lempar ke laut?"- pekik Juna.

Alnet melihat Juna baru saja pergi, ia menghampiri Azrul. Tangannya dia letakan di pinggang "Bodoh. Saya perintahkan kamu apa?"- ketus Alnet

Antara Aku Dan NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang