30•berdarah lagi

237 10 0
                                    

Kenyataan pahit yang membuat Almeera benci dengan ayahnya, semuanya mulai terbongkar satu persatu. Termasuk tentang Fara adalah dalang dari semua ini.

Ia memperkenalkan Hasan dengan Ema. Karena Ema adalah teman Fara, ia mengelabui Ema agar Ema mau menikah dengan kakaknya.

Lalu dengan begitu, Fara bisa dengan bebas menikmati harta kekayaan Hasan. Setelah Hasan dan Ema menikah, Fara menghasut Ema untuk mengambil semua harta Hasan.

Tapi, Ema tidak seperti apa yang Fara bayangkan. Ema sangat baik, ia bahkan tidak mengambil sepeserpun harta Hasan.

Kebencian Fara menjadi-jadi. Ia membalaskan dendamnya kepada Almeera, dengan cara mengatur hidup Almeera, berharap agar mereka berdua dekat. Lalu setelah itu, Fara dengan bebas menikmati harta Hasan

Almeera menarik tangan Fara dengan kencang, kemudian ia mendorongnya hingga Fara mundur beberapa langkah kebelakang

"Jadi tante Fara ya, penyebab kenapa Almeera selalu lihat bunda nangis setiap malam. Ternyata tante Fara yang membuat Almeera gak bisa dapetin kasih sayang seorang ayah"

Bunda menarik tangan Almeera, ia tidak ingin Almeera berbicara lancang pada orang yang lebih tua. Tapi apa daya, Almeera tidak akan membiarkan bunda menangis lagi

"Kalian itu hanya beban untuk kakak saya"- jawab Fara. Kemudian ketika adiknya menarik tangan Fara untuk tidak berbicara dengan asal pada Almeera, Aaliyah dan juga Herlina

"Beban yang sebenarnya itu kamu!"- teriak Almeera "Cuma bisa memanfaatkan harta ayah saya! kamu senang kan lihat ayah saya meninggal"

Fahri berusaha untuk melerai pertengkaran itu, sementara Dhanes hanya bisa menjaga Aaliyah karena usia kandungannya yang menginjak sembilan bulan

Keadaan menjadi semakin kacau. Fahri meraih tangan Almeera, namun Almeera justru menepis tangan Fahri

Plaaakkk

Keadaan menjadi hening, ketika mereka mendengar suara tamparan. Almeera membesarkan bola matanya, ia tidak sengaja menampar dokter Fahri

"Sudah cukup, cukup Almeera"- ujar Fahri, pria itu bukannya marah, dia justru meminta Almeera untuk menghentikan pertengkaran yang terjadi

Almeera menghela nafas panjangnya, kemudian "Pergi kalian dari sini"- ucap Almeera pada keempat adik Hasan

Fara menyipitkan matanya, sementara dokter Fahri memegang kedua tangan Almeera dengan erat

"Saya tidak akan sudi kalau kalian jadi ahli waris harta kakak saya" ujar Fara

Indira menarik tangan Fara, membawa Fara agar segera pergi dari kediaman hasan.

Mereka mulai meninggalkan kediaman Hasan satu persatu. Begitu juga dengan Adnan dan Zatira yang tidak mau ikut campur urusan keluarga Almeera

Bunda masuk ke dalam kamarnya dalam keadaan menangis. Ia menyerahkan tanggung jawab Almeera sepenuhnya pada dokter Fahri

Dhanes membawa Aaliyah ke dalam kamar mereka, ia tidak tega melihat Aaliyah menangis akibat ulan Almeera, dan penyebabnya adalah Fara

Almeera berlari menaiki anak tangga. Ia mendobrak pintu kamar, lalu menguncinya dari dalam. Almeera tidak memperdulikan hidupnya lagi.

Ternyata ia hidup untuk menjadi boneka tante Fara saja. Almeera mencari pisau kecil yang selalu ia simpan di laci kamar. Tapi Almeera tidak menemukan pisau itu

"Almeera"

"Almeera"

Seseroang berusaha membuka pintu kamar Almeera dari luar sana. Fahri mencoba untuk mengetuk pintu kamar Almeera beberapa kali, tetapi tidak ada jawaban.

Antara Aku Dan NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang