9•cumi goreng tepung

349 13 0
                                    

Sesederhana ini, aku mencintaimu

***

"Izin"- kata Juna

"Izin, untuk apa?"

"Izin untuk pakaikan kalung ini"

Almeera tersenyum kecil. "Izin di terima"

"Laksanakan"

Almeera mengarahkan rambutnya ke samping, agar Juna lebih mudah untuk memakaikan kalung itu.

Juna berada di belakang Almeera sekarang.

"Mir"

Almeera bergumam, tangannya memegang liontin jangkar. Ia seakan bisa merasakan separuh raga Juna ada di dalam kalung ini.

"Kamu mau jaga kalung ini untuk saya, kan?karena mendapatkan kalung ini tidak mudah, butuh banyak sekali pengorbanan, jadi saya harap kamu bisa jaga kalung ini baik-baik"

"Iya, kak"

"Mir. Sudah saya bilang jangan panggil saya 'kak'"

"Siap, laksanakan. Komandan. Mira akan jaga kalung ini dengan baik. Seperti yang komandan perintahkan"

Almeera mengarahkan tangannya pada Juna. Kemudian Juna juga mengarahkan tangannya pada Almeera. Bukannya di gandeng, Almeera malah menyalimi tangan Juna seperti seorang anak yang menyalimi tangan ibunya ketika ingin berangkat ke sekolah.

Juna menggeleng-gelengkan kepala ketika melihat tingkah laku Almeera. Setiap mereka bertemu, gadis itu selalu melakukan hal yang berhasil membuat Juna tertawa. Ya, Almeera adalah seorang gadis yang selalu ceria.

Juna sekarang berada di sebelah Almeera. Pria itu tersenyum, sementara Almeera menatap wajah Juna dari samping, dan ikut tersenyum juga. Hal yang tidak pernah Almeera lihat dari Juna berhasil membuat perasaannya campur aduk tak karuan.

Almeera menyukai bola mata Juna, senyuman yang jarang sekali ia lihat di sana juga menjadi alasan kenapa Almeera ingin terus menatap wajah pria itu.

Sesederhana ini,
satu atau dua kata saja tidak cukup untuk menggambarkan isi hati ku saat ini.
Mengingat apakah pernah ada luka yang tercipta di masalalu.
Semuanya seakan terbayar tuntas dengan kebahagiaan sederhana yang di ciptakan oleh Juna hari ini.
Sesederhana ini,
mungkin aku yang bersalah karena terus menyusun kata bahwa cinta itu pahit.
Sesederhana ini, aku mencintaimu.

Almeera berjalan, ia memainkan pasir menggunakan jari kakinya. Sementara Juna hanya memperhatikan gadis itu, Almeera seperti anak kecil yang bertemu dengan dunianya.

Tuhan,
jika ada ribuan cinta yang engkau ciptakan di dunia,
aku ingin yang ini.
Perempuan yang selalu mengelok-elokan rasa bahagia yang membara,
yang menyembunyikan senyum di balik wajahnya...
Jika ada ribuan perempuan yang engkau ciptakan di dunia ini,
aku ingin yang ini.
perempuan yang selalu menjadi alasan kenapa aku selalu tersenyum.

Melihat Almeera seperti ini, rasanya sudah termasuk bagian dari kebahagiaan Juna.

Tak lama kemudian, ponsel Juna berdering. Menandakan seseorang baru saja menghubunginya

"Siap"

"..."

"Siap. Segera"

Juna menutup telfon itu secara sepihak.

"Mir"

Almeera menoleh, tapi kakinya masih memainkan pasir

"Ayo, kita makan"

Antara Aku Dan NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang