Ini bukan tentang berapa lama kita bertemu, tapi tentang kamu yang bisa membuatku rindu
***
Kedekatan Almeera dan Juna berlanjut tiga bulan setelah pertemuan di kafe waktu itu. Mereka menjadi semakin dekat, bahkan Juna sering kali mengajak Almeera bercanda dan menertawakan kejadian-kejadian aneh yang mereka lihat di depan mata.
Juna sering menceritakan kejadian masa kecilnya pada Almeera. Hampir semua hal yang Almeera kira Juna adalah pria yang menyebalkan, telah di patahkan oleh Almeera sendiri.
Suasana mulai mencair, ketika Almeera menertawakan cerita Juna pada saat ia menunggangi kerbau di kampungnya.
Dimana ia sering kali di marahi oleh ibu ketika Juna pulang lewat dari waktu magrib. Iya, hari-hari Juna selalu berada di sawah, bermain bersama teman di kampung, sampai tak ingat pulang
Tapi Almeera menjadi diam seribu bahasa ketika mendengar cerita Juna soal pendidikannya. Dimana ia harus menyebrangi sungai setiap pagi ketika ia ingin berangkat ke sekolah.
Apalagi ketika Juna bilang. Dari saya sekolah dasar, saya tidak pernah jajan, Mir. Saya gak pernah berani minta uang dengan ibu. Saya jajan waktu saya kelas tiga SMP. Itu juga hasil dari bekerja dengan teman-teman saya.
Membantu para petani mengangon sawah, setelah para petani memberi kami upah, saya dan teman-teman saya selalu membelikan makanan.
Itu juga kalau uangnya cukup. Kalau tidak cukup, ya kami mengutang. Baru bayar setelah kami mendapat upah dari hasil mengangon sawah lagi
Tidak terlihat kesedihan di mata Juna ketika Almeera mendengar ceritanya. Ia justru tertawa, seperti bernostalgia dengan kejadian masalalu
Lalu setelah itu, ketika saya kelas dua SMA, saya sudah berani menyetir truk, saya jadi supir dan membantu orang-orang di bengkel memperbaiki mesin mobil mereka yang rusak
Tuhan baik sama saya, Mir. Nasib saya berubah ketika saya pergi ke jakarta. Ya walaupun ibu yang meminta saya jadi salah satu anggota militer
Saya kira saya tidak berhasil di sini, lalu di pulangkan kembali ke Makassar. Tapi ternyata tidak, saya bersyukur karena tuhan memberikan saya kesempatan untuk menjadi bagian dari mereka.
Berbeda dengan Almeera, ia di besarkan dari keluarga yang berkecukupan. Almeera melupakan kejadian pahit itu sejenak, lalu mengingat saat usianya beranjak tiga tahun, dimana ayah dan bunda selalu memanjakan Almeera
Memenuhi kebutuhan Almeera, membelikan barang-barang yang mewah untuk Aaliyah dan juga Almeera. Tapi, Almeera selalu mengeluh pada tuhan setiap malam
Almeera mengingat semua hal yang ia mau serba ada di rumahnya. Sementara Juna harus bekerja dulu ketika ia menginginkan sesuatu, dan Almeera mendapatkan sesuatu itu dengan mudah tanpa bekerja
Almeera berfikir kalau tuhan telah menjawab semua pertanyaan Almeera setiap malam. Dan ia berterima kasih pada tuhan, karena tuhan sudah mempertemukannya dengan Juna. Seseorang yang membuat Almeera bersyukur dan mengerti arti kehidupan
"Kau ndak ajak Almeera, Nan?"- pekik Juna tiba-tiba, ketika mereka berada di dalam mobil
Adnan menatap Juna curiga, rasanya ingin sekali membenarkan kalau Juna memang jatuh cinta dengan Almeera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku Dan Negara
RomanceJuna Mudzaffar Divandra. Seorang yang sedang bertugas di jakarta kemudian bertemu dengan Almeera Shezan Benazir. Pertemuan yang tidak sengaja itu membuat mereka saling jatuh cinta. Juna dan Almeera, dua orang yang sama sama menyimpan banyak sekali l...