36•Almeera atau Esmeralda?

221 10 0
                                    

Almeera menangis semalaman di kamar, ia sedang memikirkan keputusan apa yang harus ia ambil setelah bertengkar hebat dengan Juna kemarin.

Almeera hanya ingin menjadi perempuan yang mandiri, ia tidak ingin selalu berada di bawah naungan laki-laki. Karena, menurut Almeera, ia adalah seorang perempuan yang takut jika Juna sampai melakukan hal yang sama seperti apa yang di lakukan ayahnya.

Memiliki istri lain di belakang Almeera. Walaupun Almeera memang keras kepala, tapi ia selalu mempertahankan prinsipnya untuk jadi perempun mandiri, agar ia tidak takut jatuh ketika Juna sampai berbuat hal itu setelah mereka menikah.

Kemudian ia melihat jarum jam yang menempel pada dinding kamarnya. Jam menunjukan pukul satu malam. Tapi kenapa ia belum mengantuk sampai sekarang, padahal besok ada banyak sekali pekerjaan yang harus ia selesaikan di kantor.

Almeera sendirian di rumah. Karena bunda sudah pergi sejak sore tadi. Sekarang apa yang harus ia pilih? apakah ia harus mengorbankan masa mudanya dan mengubur cita-citanya, lalu menikah dengan Juna?

Beberapa dari mereka mengikuti laki-laki. Tapi beberapa dari mereka juga mengikuti impian mereka. Jika kamu bertanya kemana aku akan pergi, aku akan selalu ingat bahwa karir tidak pernah memberi tau kapan dia akan pergi.

Ponsel Almeera berdering. Ia tidak memperdulikan siapa yang menghubunginya malam-malam seperti ini. Mungkin saja Juna, ia menghubungi Almeera untuk meminta maaf.

Tetapi suara yang berasal dari ponsel yang ia taruh dengan asal itu mulai mengganggu telinganya. Almeera mengambil ponsel miliknya dan melihat siapa yang menelfonnya malam malam begini.

Kak Aaliyah??

"Halo.."

"..."

"KAKAKKK!!!"

Almeera beranjak dari tempat tidur dan mengambil sling bag dan jacket jeans miliknya dengan asal. Ia meraih kunci mobil dari meja riasnya dan menghubungi seseorang.

Sialan.

***
"Kamu tidak mau pulang juga?"

Esmeralda menggelengkan kepalanya. Wanita itu hanya diam di ruang ramu tempat tinggal Juna, ia tidak kunjung pergi sejak tadi. Juna melirikan matanya ke arah jendela.

Ia takut kalau sampai ada seseorang yang melihat keberadaan Juna bersama dengan perempuan asing seperti Esmeralda.

Ponsel milik Juna berdering. Ia berjalan ke arah meja, ketika ia hendak melihat siapa yang menghubunginya, Esmeralda tiba-tiba datang dan ia langsung merampas ponsel miliknya.

"Kembalikan" -katanya

Esmeralda melihat nama penelfon itu.

Jalasenastri Ku❤️

"Saya bilang kembalikan"

"Kalo aku gak mau, kamu mau apa?"

Juna melangkahkan kakinya ke arah Esmeralda, ia meraih ponsel miliknya. Tetapi Esmeralda membanting ponsel milik Juna ke sembarang arah.

"Kamu ini keterlaluan ya"- ketus Juna

"Ya, memangnya kenapa?"

Juna menatap Esmeralda dengan sinis. Lalu membungkuk dan meraih ponsel yang jatuh ke lantai.

"Jangan hubungi dia"- pekik Esmeralda. Memangnya dia pikir siapa dia? yang bisa menyuruh Juna seenaknya. Juna sepertinya memang tidak mendengarkan ucapan Esmeralda.

"Aku bilang, jangan hubungi Almeera"

Juna kemudian menoleh "Kalo saya mau hubungi calon istri saya, kamu mau apa?"

Antara Aku Dan NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang