19•menikah

426 15 0
                                    

Almeera membuka pintu kamar Aaliyah, mendapati Aaliyah sedang duduk di depan meja rias.

Almeera masuk dan langsung menepati kamar. Semua keluarga sudah berkumpul di rumah Hasan karena acara pernikahan Aaliyah akan di langsungkan besok.

"Cie. Calon istri dr. Dhanes"- celetuk Almeera.

Aaliyah menoleh, ia menghampiri Almeera dan menaruh tubuhnya di atas kasur, berbaring di sebelah Almeera. Suasana menjadi canggung sekarang

"Dek"- pekik Aaliyah, sementara Almeera hanya bergumam

"Yang kemarin itu, pacar?"

"Di bilang pacar bukan, di bilang bukan pacar juga bukan"

"Jadi?"

"Calon suami"

Ketika mengatakan hal itu, Aaliyah langsung mengubah posisi tidurnya. Ia tidak percaya dengan apa yang Almeera katakan barusan.

Sementara Almeera tertawa, mendapati wajah Aaliyah panik tak karuan "Bohong deh"- katanya. Menyebalkan

Aaliyah menarik nafas lega "Jadi sebenarnya yang kemarin itu siapa?"

"Menurut lo, kalo udah gue kenalin ke bunda siapa"

"Temen?"

Almeera berdecak kesal "Iya temen, tapi Juna ngelamar gue"

Benar kan. Harapan Aaliyah untuk membuat Fahri dengan Almeera dekat harus ia kubur dalam-dalam.

"Terus, lo mau gitu?"

Almeera mengangguk "Mau. Abis gue kalah taruhan"

Almeera membesarkan bola matanya. Kenapa mulutnya selalu asal dalam berbicara, apalagi Aaliyah sudah dengar ucapannya barusan

"Taruhan?"

Almeera mendesah, ia memilih untuk jujur pada Aaliyah "Iya. Gue taruhan pake bunga mawar. Kalo jumlahnya genap, gue terima lamaran Juna dan gak akan menghalangi Juna untuk datang ke rumah. Terus kalo jumlahnya ganjil, gue gak terima lamaran dia"

"Berarti jumlahnya genap?"

Almeera mengangguk

"Memangnya lo yakin sama Juna?"

"Kenapa ngga?"

"Dek. Memangnya lo gak mau berkenalan dulu gitu sama orang lain?"

Almeera menekuk alisnya, kemudian Aaliyah menarik nafas gusarnya. Seperti ingin meyakinkan Almeera agar ia tidak terburu-buru mengambil keputusan

"Kak"- kata Almeera, ia mendekatkan wajahnya pada wajah Aaliyah "Lo lagi mau deketin gue sama laki-laki, ya?"

Aaliyah mengangguk pasrah

"Siapa?"

"Dokter Fahri"

Dokter Fahri. Teman Dhanes yang sering Almeera lihat di ruang tamu setiap dia datang ke sini? Pantas saja Almeera sering memergoki dokter Fahri yang selalu memperhatikan Almeera

"Nggak!"

"Kenapa nggak? lo kan belum kenal sama Fahri"

Almeera tetap pada pilihannya. Sementara Aaliyah memutar otak, mencari cara agar ia mempunyai kesempatan untuk mendekatkan Fahri dengan Almeera

"Gimana kalo kita taruhan?"

"Taruhan? ide bagus"- jawab Almeera

"Kalo ternyata lo benar nikah sama Juna, gue akan kasih lo apapun yang lo mau. Tapi kalo ternyata lo nikah sama Fahri, lo harus kasih apapun yang gue mau"

Antara Aku Dan NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang