Maafkan orangnya, tapi jangan pernah lupakan kesalahannya
***
"Jaga kapal? memangnya kapal yang besar itu akan jalan sendiri kalau tidak di jaga?"
Adnan menepuk keningnya "Ya, Ngga gitu, Mir"
"Terus, ngapain di jagain kalo gitu?"
"Aduh, Mir. Plis deh, itu kan salah satu tugas dia sebagai seorang angkatan laut"
Almeera diam beberapa detik, ia hampir tersedak minumannya sendiri. Almeera seakan terkejut ketika Adnan memberi tau soal pekerjaan Juna
Seorang angkatan laut? mobil dinas yang ia lihat di pagi hari? yang selalu membunyikan sirine agar mobil yang ada di depannya menepi.
Ah, tidak
Almeera memainkan bibirnya, kemudian "Memangnya tugas angkatan laut cuma jaga kapal aja? tapi dari yang gue liat tadi pagi sih beda"- celetuk Almeera.
"Mir. TBL TBL TBL"- ucap Adnan, menggoda Almeera. Lebih baik menggoda Almeera seperti ini, dari pada harus menjelaskannya berulang kali.
Almeera memang cantik, tapi sangat di sayangkan kalau perempuan cantik seperti Almeera sangat lambat dalam hal berfikir
Dia selalu mengulang pertanyaan orang lain, hal itu membuat lawan bicaranya harus menjelaskannya berulang kali. Tapi Almeera memang mengakui kalau Adnan dan Zatira adalah orang yang paling sabar menghadapinya
Loh. Memang benar kan? apa yang Adnan katakan pada Almeera barusan tidak sama dengan apa yang Almeera lihat di pagi hari?
Adnan kembali mengarahkan ponsel itu pada Almeera, kemudian dengan kesal Almeera meraihnya dari tangan Adnan
Yang Juna lihat sekarang, layar handponenya full wajah Almeera. Gadis itu menekuk alisnya, memperhatikan Juna dengan tatapan nanar
"Gak usah liat-liat"
"Loh. Bukannya kamu yang liatin saya terus dari tadi malam?"- ucap pria yang ada di sebrang sana
"Idih. Geer banget lo"
"Loh, saya ngga geer. Memang benar kalau kamu yang liatin saya terus"
Almeere dengan kesal mengembalikan ponsel itu kepada pemiliknya
"Ndan. Kapan kau ke sini?"- tanya Adnan
"Nanti, setelah selesai jaga"
"Siap, ndan. Kabari aku kalau sudah selesai"
Adnan mungkin salah satu orang yang hampir menguasai semua logat di indonesia.
Adnan memutus sambungan itu ketika pria yang ada di sebrang sana mendapat tugas dadakan dari atasannya.
Almeera mengerutkan dahinya, berpikir kenapa Juna sering sekali mendapat tugas dadakan. Dalam hatinya mendumel, sementara tangannya masih asik dengan gelas minuman yang sudah kosong.
"Mir"
Almeera bergumam
"Zatira kemana? kok tumben gak bareng, lo berdua kan kaya sumpit. Kemana-mana selalu berdua"
"Dia langsung pulang ke rumah, katanya sih mau ke rumahnya Hilman. Ya biasa lah, namanya juga budak cinta"- pekik Almeera. Ia hampir lupa kalau ucapannya barusan mungkin sedikit menyakiti hati Adnan.
Mengingat Adnan sudah lama menyukai Zatira
Adnan menyembunyikan rasa cemburunya. Walaupun ia tidak menunjukannya pada Almeera, tetapi Almeera paham betul dengan apa yang di rasakan Adnan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku Dan Negara
RomanceJuna Mudzaffar Divandra. Seorang yang sedang bertugas di jakarta kemudian bertemu dengan Almeera Shezan Benazir. Pertemuan yang tidak sengaja itu membuat mereka saling jatuh cinta. Juna dan Almeera, dua orang yang sama sama menyimpan banyak sekali l...