47•secarik kertas

288 9 0
                                    

Seorang pria menatap jalanan lurus, memasuki kawasan asrama militer yang berada di kawasan jakarta.

Ia membuka setengah kaca mobil ketika petugas yang sedang berjaga memberhentikan mobilnya

"Maaf, ada perlu dengan siapa?"

"Letnan Juna Madzaffar Divandra"

Penjaga itu mengarahkan Fahri ke tempat yang ia tuju. Dia pun memberhentikan mobilnya tepat di depan tempat tinggal Juna

Fahri membuka pintu mobilnya, berjalan menuju ke sebuah pintu. Ia mengetuk pintu itu beberapa kali, hingga akhirnya seseorang membuka pintu itu dari dalam

Seorang pria memakai baju berwarna hitam dan juga celana jeans pendek sudah ada di depan Fahri. Tinggi mereka sama, yang berbeda hanya cara berpakaiannya saja.

"Selamat siang Letnan Juna Madzaffar Divandra"- ujar Fahri, ia mengarahkan tangannya

Bagitu juga dengan Juna, mereka saling berjabat tangan "Silahkan masuk"

Fahri mengangguk. Pria itu duduk di sofa yang ada di ruang tamu

"Sebentar, saya ambilkan minum"- katanya. Ketika Juna beranjak, Fahri memberhentikan langkahnya

"Tidak usah, tidak perlu repot-repot. Saya hanya ingin bicara dengan kamu sebentar"

Juna mengangguk, menuruti perintah Fahri. Mereka berdua duduk, jaraknya agak jauh. Juna memperhatikan penampilan Fahri dengan detail, wajahnya tampan, kulitnya putih. Dia seperti dokter pada umumnya

"Saya dengar, kamu akan menikah sebentar lagi"- kata dokter Fahri tanpa basa-basi

"Ya, benar"-jawab Juna

Dokter Fahri mendesah, kemudian menunjukan senyum sinisnya "Kamu melupakan Almeera secepat itu?"

Juna tidak mejawab

"Saya pernah bilang, Almeera itu perempuan yang cantik, dan kamu juga tau kalau hatinya sangat baik, dan siapapun pria yang melihatnya pasti berharap bisa memilikinya. Termasuk saya"

"Saya datang ke sini tanpa sepengetahuan Almeera, mungkin kalau dia sampai tau. Dia akan marah"-jelas Dokter Fahri

"Saya akan menikahi Almeera sebentar lagi"

Juna terkejut mendengar pernyataan itu, dan Fahri juga merasakannya "Kamu masih punya kesempatan memperbaiki kesalahan kamu, sebelum terlambat"

***

Persiapan pernikahan Fahri dan Almeera sudah hampir selesai sebentar lagi. Mereka berdua duduk di kursi ruang tamu rumah Aaliyah. Dan Aaliyah sedang membuat sesuatu di dapur

Almeera menggendong Alenia, ia tumbuh menjadi bayi yang lucu. Usianya sekarang menduduki satu bulan.

Sudah satu bulan juga Dhanes pergi. Dia bahkan tidak melihat tumbuh kembang putrinya. Menyebalkan, melihat Aaliyah merasakan hal yang di rasakan oleh Almeera dulu.

Selalu di tinggal tugas.

Almeera sudah menceritakan semuanya pada Aaliyah. Dan Aaliyah juga tidak melakukan apapun ketika Almeera memberi tau mereka kalau Juna akan menikah dengan perempuan lain.

Antara Aku Dan NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang