Orang yang berasal dari masalalu, akan selalu menguji seberapa kuat cinta kita
***
Almeera diam membatu, begitu juga dengan Adnan dan Zatira. Obrolan mereka berhenti ketika pria tidak tau diri ini tiba-tiba menimbrung mereka.
"Halo, Mir. Apa kabar?"- katanya "Ketemu lagi kita"
Almeera memutar bola mata malasnya. Ia mengarahkan kursinya sedikit ke arah Zatira. Terlihat seperti tidak sudi untuk duduk berdekatan dengan Daniel.
"Apa kabar, Nan?"- tanya Daniel basa basi
"Baik, lo gimana?"
Adnan selalu bersikap netral. Walaupun ia juga tidak suka dengan apa yang di lakukan Daniel kepada Almeera dulu.
"Baik dong"
Almeera melirikan matanya ke pintu tempat kopi itu. Dimana Juna? kenapa dia belum terlihat sampai sekarang. Almeera takut, takut kalau Daniel akan melakukan hal yang di luar dugaan seperti yang dia lakukan pada Almeera dulu.
Daniel berasal dari keluarga yang kaya raya. Tapi pria bajingan itu selalu menjadikan kekayaan orang tuanya sebagai tameng untuk dirinya sendiri.
Seorang pria berdiri di sebelah Almeera, ia membawa dua gelas minuman di tangannya. Juna meletakan minuman itu di meja, lalu menatap nanar seorang pria yang menempati kursinya.
Kedua pasang mata mereka bertemu, Almeera menjadi dilema tak karuan. Ia takut Juna akan marah akibat ulah Daniel.
"Halo. Bang!"
Tunggu. Juna baru saja menyapa Daniel? iya, benar. Juna mengarahkan tangannya ke arah Daniel, Daniel menjabat tangan Juna. Tidak, tuhan. Rencana apa lagi yang sudah di siapkan oleh Daniel.
"Juna"
"Daniel"
Oh. Ini pria bajingan yang sempat di ceritakan Adnan
Juna tersenyum sinis, ia tidak meminta Daniel beranjak dari kursinya. Juna justru memindahkan kursi kosong ke sebelah Almeera. Lalu duduk di sana.
Juna mengambil gelas berisi minuman red velvet kesukaan Almeera, pria itu membuka bungkus sedotan lalu memberikannya pada Almeera.
"Ini, sayang"- kata Juna. Dari nada bicara Juna sudah menunjukan kalau ia cemburu "Di minum"- lanjutnya, seraya melempar senyum.
Almeera mengambil minuman itu dari tangan Juna, ia masih menyembunyikan rasa cemasnya di dalam hati. Tangannya gemetar.
"Juna. Ini Daniel, teman ku yang pernah ku ceritakan"- sahut Adnan
"Ya. Aku sudah tau"
"Tir. Lo apa kabar?"- sapa Daniel.
Zatira tersenyum sinis. Mengingat semua yang di lakukan oleh Daniel kepada sahabatnya, ketika Daniel menghancurkan hidup Almeera.
Suasana menjadi canggung. Juna dan Daniel saling lirik satu sama lain. Almeera melihatnya, kemudian ia memegang tangan Juna, lalu tersenyum. Berharap agar Juna menahan amarahnya, setidaknya agar tidak terjadi keributan di sini.
Juna melihat seperti ada ketakutan di wajah Almeera, ia memegang tangan Almeera juga, menggenggamnya dengan erat. Pria itu mendekatkan wajahnya ke telinga Almeera.
"Gak akan terjadi apa-apa, selama ibu dewan saya ada di sini"- bisik Juna.
Semoga, ya.
"Janji?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku Dan Negara
RomanceJuna Mudzaffar Divandra. Seorang yang sedang bertugas di jakarta kemudian bertemu dengan Almeera Shezan Benazir. Pertemuan yang tidak sengaja itu membuat mereka saling jatuh cinta. Juna dan Almeera, dua orang yang sama sama menyimpan banyak sekali l...