'1

5.9K 441 44
                                    

"Ibu gila?!"
"Astagfirullah, maaf Bu." Sadar dengan ucapannya yang keterlaluan, Targa langsung meminta maaf dan kembali duduk menatap Ibunya dengan wajah prustasi.

"Ini terlalu cepat buat Targa, Bu. Targa masih mau main-main sama teman Targa. Kenapa Ibu pengen banget Targa nikah sih?!"

Targa mengacak rambutnya sendiri, pulang dari nongkrong malah di paksa nikah, gimana nggak pusing.

Ibu Yona membuang nafas lelah. Ia duduk di samping Targa, lalu membelai rambut putra pertamanya dengan kasih sayang. "Selama ini Ibu nggak pernah larang kamu main motor terus balapan liar kan? sekarang umur kamu sudah bertambah Targa, pas buat menikah. Ibu yakin, pilihan Ibu nggak pernah salah."

Ibu Yona menggenggam lembut tangan Targa, "tolong turuti kemauan Ibu ya. Soal teman-teman kamu, kamu masih bisa main dengan mereka."

Ucapan Ibunya membuat Targa terdiam. Ibu benar, selama ini beliau tidak pernah menghalanginya untuk berteman dengan anak luaran sana yang terbilang cukup nakal.

Padahal tetangga sering gosipin tongkrongan Targa yang nggak-nggak. Tapi Ibu tetap memperbolehkannya untuk bermain bersama mereka. Ibu bilang, "kalau mereka masih menghormati Ibu sebagai Orang tua, berarti mereka anak yang baik."

"Udahlah A' nikah aja. Puyeng gue serumah sama lo." Celutuk Julian, adik Targa yang sedari tadi menyimak perdebatan antara Ibu dan anak.

Targa melempar remote ke arah Julian, sayangnya remote itu malah tidak mengenainya.

"Nggak kena, wleee." Ejek Julian menjulurkan lidah, lalu berlari masuk kedalam kamar.

Yona berdiri, "keputusan ibu sudah bulat A'. Ibu harap kamu menerimanya dengan lapang dada. Ibu pengen banget punya menantu, makanya dengan terpaksa Ibu jodohin kamu."

Setelah itu, Ibu pamit kedapur ingin memasak makan malam. Targa menjambak rambutnya prustasi, ia bingung, sangat bingung.

Sejujurnya dirinya belum siap untuk memulai rumah tangga, ia juga belum kerja. Targa mendapatkan uang selama ini dari hasil menang balapan liar.

"Semoga aja tuh cewek tipe gue." Doa Targa dalam hati.

🏍️🏍️🏍

Makan malam sudah selesai Yona buat, saat ini dirinya dan kedua anaknya lagi menyatapi makanan yang dia buat.

"Ibu, emang siapa sih orang yang mau di nikahin sama Aa?" tanya Julian dengan mulut penuh.

Yona berpikir sejenak, ia mengingat cewek dari anak temannya. "Orangnya cantik, baik, lucu, manis, makanya Ibu suka."

Julian mengangguk, sedangkan Targa malas ikut serta obrolan Ibu dan adiknya.

"Nanti jodohin Julian juga ya Bu, lumayan free waifu." Ucap Julian polos, yang membuat Aa dan Ibunya kaget.

"Sekolah yang benar!"
Targa memukul tengkuk Julian pelan, namun anak itu malah kesakitan.

"Benar tuh kata Aa kamu, Sekolah yang benar. Tapi kalau ada anak teman Ibu yang Ibu sukai, pasti nanti Ibu jodohin ke adek." Ucap Ibu yang membuat Julian tersenyum lebar.

"Ouh iya A, malam besok kita ada pertemuan antara keluarga kita sama keluarga calon kamu."

Targa tersedak makanannya sendiri, dengan cepat ia langsung mengambil minuman.

JeciTargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang