'47

596 132 36
                                    

"Bentar amat sampenya Rin?" Tanya Targa.

Dia kaget kok bisa secepat itu Airin, Jeny, sama Reja sampai. Katanya sih Jam 11 mereka berangkat, ini jam 1 siang udah sampai.

Rombongan Targa tadi dari jam set 6, sampainya jam 11. Sampai Enzy bilang, kayanya mereka singgah di alam sebelah dulu jadi lama sampainya.

"Nggak macet Ga, jadi kami bisa ngebut." Ujar Airin.

"Targa, Jeci mana?!"Jen nanya sambil ngegas.

"Di kamar. Masuk aja ke kamar 47, itu kamar kami."

"Kesana yuk Ja." Ajak Jeny.
Jeny dan Reja pun langsung menuju ke kamar yang Targa tunjuk.

"Lo lewat jalan mana Rin?" Tanya Jidan.

"Yang lewatin Bandara itu Dan." Jawab Airin.

"Tumben nggak macet ya." Sahut Jidan

"Si Airin baru aja sampe bukannya di pesenin kamar, malah di wawancarai." Ucap Arsen.

Yang keluar dari kamar hanya Targa, Jidan dan Arsen untuk menyambut kedatangan temannya Jeci. Sedangkan yang lain? pada tidur mereka.

"Gue udah pesanin lo kamar Rin. Lo sama Jeny satu kamar, Si Reja sendirian. Kamar lo berdua hadap hadapan sama kami." Jelas Targa. Ia membawa Airin ke resepsionis, sambil membantu membawakan tas Airin.

"Lin, 2 kamar yang gue pesanin tadi udah siap?" Tanya Targa pada si resepsionis.

"Udah, ini kuncinya. Selamat beristirahat."

"Eh Lin, sepi bener dari tadi gue liat. Nggak ada orang yang nginap disini kah selain kami?" Tanya Targa sambil melihat lihat sekitar.

"Ini kan bukan weekend, jadi disini cuma kalian aja." Jawab Linda.

"Anu Lin, satu lagi pertanyaan gue. Di dekat sini yang jual nasi dimana?"

"Di Villa nih kagak di sediakan makanan apa?" Arsen juga ikut menanyakan.

"Di dekat sini ada yang Jual nasi bakar, Ga." Ucap Linda menjawab pertanyaan Targa.

"Disini cuma menyediakan breakfast aja." Kali ini Linda menjawab pertanyaan Arsen.

"Anu, Gimana kalau makan siangnya nasi lalapan dulu? aku udah beli banyak nih." Sela Airin.

"Wah enak tuh lalapan." Seru Jidan.

-

Semuanya berkumpul di kamar Cowok. Ya kamarnya Jidan, Yuda, Arsen, Enzy, Yadi, Julian. Kenapa mereka memilih makan siang disini? Karena kamar mereka sangatlah luas was was was. Sampai Jidan bilang, saking luasnya tuh kamar, bisa di tidurin satu RT.

"Tumben Nzy, Targa sama Jeci duduknya pisah." Bisik Yuda.

Jangankan Yuda yang heran, Jidan sama Arsen pun ikut keheranan juga. Biasanya ya pasutri itu dimana mana nempel mulu. Meskipun juga mereka duduk nya saling pisah, minimal adalah ngobrol-ngobrol atau apa, lah ini asing banget hawanya.

Tadi juga Targa pas di tanya tentang Jeci, malesan gitu jawabnya. INI KENAPA? KOK TUMBEN?!.

"Ci, lo belum dapat ayam kan? Di tempat Targa ada tuh ayam satu, Ga ambilin Ga." Jidan sengaja memancing pasangan aneh ini.

"Nggak usah, aku bisa ambil sendiri." Tolak Jeci, lalu kembali ngobrol sama Jeny dan Reja.

Sedangkan Targa responnya cuma mengangkat bahu dengan wajah acuh.

Kemudian Arsen sengaja menaruh botol air mineral di dekat Targa, kemudian ia berucap "Ci, lo belum dapat minum kan? Targa kelebihan 2 nih. Ga, kasih Istri lo sana." Seru Arsen.

JeciTargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang