'5

1.7K 263 34
                                    

Sudah 3 jam ke empat teman Targa bermain kartu bersama Jeci. Bagi mereka, ternyata Jeci nggak terlalu buruk juga, bahkan mereka asik main kartu tanpa ingat waktu lagi. Jeci nggak manja, cuma mulut si bocah itu kadang lemes banget.

Yuda menyenggol lengan Targa. Sedari tadi lelaki itu sibuk dengan ponselnya, padahal Istrinya sendiri tengah menahan kantuk.

"Apaan." Sinis Targa masih berfokus kelayar ponsel.

"Istri lo tuh kecapean, pulang sana." Suruh Yuda menunjuk jeci dengan wajah.

Targa melirik Jeci, ternyata benar apa yang di katakan Yuda. Jeci tengah menahan kantuk. Lucu di liatnya, dia tertidur sebentar lalu bangun karena teman bermainnya pada ketawa.

"Pulang Je, udah malam." Ajak Targa menghampiri Jeci.

Jeci mendongak lalu mengangguk, ia berdiri mensejajarkan tubuhnya di samping Targa.

"Paman, paman, Jeci pulang dulu ya, nanti sambung lagi di rumah Jeci. Rumah Jeci punya mainan bwaanyaaaaakkkk bangett." Jeci membuka tangannya membentuk lingkaran.

Enzy, Jidan, dan Arsen mengangguk kecuali Yuda. Soalnya dia nggak ikut main.

Ouh iya, Arsen nggak trauma lagi sama Jeci, soalnya yang di panggil paman bukan cuma dia doang, yang lain juga ikut dipanggil paman sama Jeci.

"Dadah Jeci, sini cium dulu tangan abang." Enzy berdiri lalu menjulurkan tangannya ke arah wajah Jeci.

Targa kira Jeci bakal menolak salim dengan Enzy, eh ternyata malah sebaliknya. Jeci bahkan salim sama Jidan, Yuda dan Arsen juga. Itu bikin Targa melotot keheranan.

"Pelukannya belum Je." Usil Yuda sambil menyuruh Jeci.

"Gue potong tangan lo satu-satu!" ancam Targa lalu menarik Jeci keluar.

Bisa-bisanya Jeci mau menuruti perkataan Yuda buat pelukan.

"JANGAN LUPA GA, MALAM PERTAMA LIVE, GUE PANTAU IG LO!" Yuda berteriak ketika Targa sudah keluar dari markas.

Jeci melirik takut motor besar Targa lagi. Masa dia pulang harus naik itu lagi sih. Jeci memegang ujung kaos Targa ketika sang empunya mau naik ke atas motor. "Om." Cicit Jeci.

Jeci menggeleng, "aku nggak mau naik itu."

"Terus lo pulang gimana Je." Targa naik ke atas motornya, tapi Jeci terus menarik kaos yang dia pakai.

"Ya udah bentar."
Targa melepas tangan Jeci dari kaosnya, ia berjalan ke pintu markas. "DAN SINI." Targa sedikit berteriak memanggil Jidan.

Targa berbalik lagi menghampiri Jeci. Jidan keluar berlari menghampiri Targa, "kenapa Ga?" tanyanya.

"Gue pinjam mobil lo buat pulang, tuh bocah takut naik motor. Takutnya gue paksain malah ngadu, ribet." Targa menjulurkan kunci motornya ke Jidan.

Jidan mengangguk paham, lalu mengambil kunci motor Targa. "Nih pakai aja." Ucapnya mengasih kunci mobil miliknya.

"Thanks ya Dan. Gue pinjam dulu, pakai aja tuh motor kalau lo mau." Targa menepuk pundak Jidan lalu berjalan ke tempat mobil milik Jidan terparkir dengan Jeci yang mengikuti dibelakang.

"Dadah paman." Jeci melambaikan tangannya ke arah Jidan lalu masuk ke dalam mobil.

🏍️🏍️🏍️

Sebelum pulang kerumah, Targa singgah ke tempat makan dulu. Beli makanan buat dia dan bocah manja. Mana anaknya ribet lagi pengen beli ini itu.

"Makan." Targa meletakkan kantong plastiknya di atas meja makan. Ia mempersiapkan piring dan sendok, sedangkan Jeci hanya duduk menunggu. Ini Targa punya istri atau sedang mengasuh anak kecil sih?!

JeciTargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang