'57

640 130 22
                                    

"Happy birthday to you~"

"Acikiwir~"

"Happy birthday to you~"

"Acikiwir~"

Sore ini seperempat teman Targa berkumpul di Rumah Ibu untuk merayakan ulang tahun Julian yang Sweet Seventeen.

Semuanya menyanyikan lagu Selamat ulang tahun, kecuali Enzy sama Yuda yang meng-adlibs.

"Nah sebelum Adek tiup lilinnya, Ibu ada satu kejutan untuk seseorang." Ucap Ibu.

Targa pun langsung mengeluarkan kue ulang tahun yang sedaritadi ia sembunyikan. Di kue itu bertuliskan 'Happy Sweet Seventeen Yadi'.

Targa sudah mendapatkan izin dari Ibu dan Adeknya untuk merayakan ulang tahun Yadi juga, makanya dia beli 2 kue, 1 buat Julian, 1 buat Yadi.

"Selamat ulang tahun~" Ibu menarik tangan Yadi agar anak itu berdiri disamping Julian. Kemudian Targa menaruh kue nya di samping kue milik Julian.

"Selamat ulang tahun~"

"Asek asek Jos!"

Semuanya kembali menyanyikan lagu selamat ulang tahun sambil bertepuk tangan, kecuali Enzy yang malah menyahuti lagunya.

Jeci mau ikut tepuk tangan, tapi dia nggak bisa karena terkikik geli melihat tingkah laku Enzy, jadinya dia menutup mulutnya menggunakan tangan.

"Selamat ulang tahun~"

"Asek asek Jos!"

"Selamat ulang~"
"Selamat ulang~"

"Selamat ulang tahun~"

"Asek asek Jos!"

"Lo kenapa sih?" Tanya Jidan yang heran melihat tingkah laku Enzy. Orang pada nyanyi lagu happy birthday dia malah acikiwir, orang pada nyanyi selamat ulang tahun, dia malah asek asek jos.

"Lo daritadi diliatin Jeci noh." Arsen berbisik ke Enzy.

"Lah iyakah?" Enzy daritadi emang asik sendiri, makanya nggak sadar ada yang liatin.

Pandangan Enzy pun langsung berpindah ke Jeci, ternyata benar Jeci lagi menatap dirinya sambil mengulum senyum.

"Bah berat ternyata saingan Bang Targa, gue soalnya." Ungkapnya dengan percaya diri.

"Napa nangis Di?" Tanya Targa sambil terkekeh.

Julian yang ada di sampingnya pun menepuk punggung Yadi.

Yadi menggeleng. Dia nggak berekspetasi kalo ultahnya juga di rayakan, sampai ada kue lagi. Makanya dia terharu sampai nggak bisa berkata-kata lagi.

Ibu langsung memeluk Julian dan Yadi secara bersamaan. "Selamat ulang tahun yang ke-17 ya anak Ibu." Ucap Ibu sambil tersenyum lembut.

Makin deras lah tangisan Yadi. Dia selama tinggal sama kedua orang tuanya kan nggak pernah dapat ucapan selamat ulang tahun.

Yadi yang menangis mendapat ledekan dari Yuda, Jidan, dan Arsen.

"Parah Di, dia ketawain lo." Enzy menunjuk patung kuda kecil yang mulutnya terbuka seperti sedang ketawa. Patung itu kebetulan letaknya di belakang Enzy.

Semuanya menatap Enzy datar, karena menurut mereka kok bisa Enzy kepikiran tuh patung ngetawain Yadi.

Terkecuali Jeci, karena celetukan Enzy ketawa yang daritadi ia tahan akhirnya meledak juga. Saking ngakaknya Jeci, mukanya langsung jadi merah, terus hampir nangis dan perutnya sampai sakit.

"Kamu kenapa sayang?" Tanya Targa heran. Istrinya tiba-tiba ketawa apa nggak kaget dia.

"Sekarang tiup lilinnya ya. A, nyalain lilinnya." Suruh Ibu.

JeciTargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang