'59

660 134 39
                                    

Kami Sayang Ibu Targa

ada yang tau tukang sate mana
yg masih buka jam 11 an gini?

Jidan
ngidam ya bini lu?

iya
tau kaga lu dan?

Jidan
kurang tau si gw Ga
emang di dekat komplek lu gada?

udah tutup

Arsen
gw tau, mau gw beliin gak?

dimana?
gw beli sndri aja

Arsen
yakin?
mumpung gw lagi di luar nih
ntr sekalian aja ke rumah lu

boleh deh
nitip 20 tusuk, lontong nya 3 ya

Yuda
kelamin anak lu apa?

Enzy
bantu jawab, gatau

belum tau gw lagi yud
blum periksa lagi

Enzy
udh berapa bulan bang?

Yuda
bantu jawab, gatau

jalan 3 bulan

Jidan
lu masih sama pacar lu nzy?

Enzy
iya nganterin dia kerumah dulu
bru gw pulang

pokoknya klo putus
kga boleh berhenti kerja ya
resiko pacaran di tempat kerja

Arsen
ini gw udh di tempat satenya
ntr gw langsung kerumah lu

sip dah

-

"Arsen katanya yang beliin."
Targa naik ke atas kasur, lalu memeluk Jeci yang nampak gembul.

Karena sedang hamil, berat badan Jeci jadi bertambah. Tambah gemes jadinya!!!!

"Yeyyy!!"
"Om sayang pesan berapa?"

"satenya 20 tusuk, lontongnya 3."

Semenjak hamil juga porsi makanan Jeci bertambah. Tak heran berat badan Jeci terus naik.

Targa mencubit pipi Istrinya karena gemas.
"Perut kamu makin besar sayang." Targa mengelus perut Jeci. Baru 3 bulan aja perut Jeci sudah kelihatan besar.

"Besok mau periksa ke Dokter nggak?" Ajak Targa.

"Boleh."

"Oke. Nanti nunggu Bibi datang, baru kita ke Rumah sakit."

Targa sekarang mempekerjakan 2 Art di Rumahnya. Sengaja dia langsung memperkerjakan 2 orang sekaligus. Biar kalo Targa harus ke Cafe karena suatu pekerjaan, ada 1 Art yang bisa mantau Jeci, karena yang 1 nya pasti sibuk dengan pekerjaan Rumah.

Kamar mereka yang awalnya di lantai atas, Targa langsung bikin kamar di lantai bawah, agar Jeci tak perlu lagi naik ke atas. Pokoknya semua barang penting yang ada di lantai atas langsung Targa pindahkan ke bawah.

Kedua Art itu nggak tinggal Dirumah. Mereka mulai kerja dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore, setelah itu mereka pulang ke Rumah masing-masing.

Targa sengaja nggak cari Art yang menetap di Rumah. Dia mau ada waktu berduaan bersama Jeci tanpa ada satu orang pun di Rumah.

"Itu kayanya Arsen yang."
Targa melepaskan pelukannya ketika ada orang yang mengetuk pintu Rumah. "Sayang bentar ya aku kedepan dulu."

Targa langsung beranjak untuk keluar dari kamar, berjalan menuju pintu Rumah.

"Nih, 20 tusuk kan."

Targa mengambil alih plastik yang ada di tangan Arsen.

"Berapa Sen?"

"25 ribu."

Targa mengasih uang 25 ribu ke Arsen. "Mau masuk dulu nggak Sen?." Tawar Targa membukakan pintu Rumahnya lebih lebar.

"Nggak usah lah Ga, gue langsung pulang aja." Tolak Arsen.

"Lo habis darimana emangnya? Kencan buta ya?" Dia yang nanya, dia yang jawab sendiri.

Jokes tongkrongan mereka ke Arsen pasti 'kencan buta'. Soalnya sampai sekarang Arsen masih nggak ada dekat sama cewek satupun, padahal Yuda udah gonti ganti cewek, Enzy udah punya pacar, Jidan ada dekatan, Arsen tetap aja sendiri. Makanya kalo Arsen keluar, mereka sering ngasih celetukan bahwa Arsen lagi kencan buta. Entahlah apa yang di tunggu dan di cari Arsen sampai sekarang nggak mau pacaran.

"Mata lo!"
"Yaudah gue pulang duluan ya, udah kemalaman." Pamitnya.

"Yo, hati-hati. Makasih ya Sen."

Targa menutup kembali pintunya.

"Sate aku mana Om sayang?" Jeci keluar dari kamar.

"Kenapa nggak tunggu di kamar aja sayang?" Targa berjalan menghampiri Jeci.

"Aku lapar karena cium bau satenya."

"Yaudah duduk sini dulu, aku ambilkan piring bentar."

Jeci menuruti Targa untuk duduk di sofa. Jeci membuka plastik satenya untuk menghirup aromanya. "Emmm enak, nggak sabar pengen makan." Lalu Jeci mengusap perutnya sendiri. "Dedek nggak sabar juga ya mau mamam satenya?"

-

Setelah kedua Art mereka datang, Targa sama Jeci langsung keluar untuk pergi ke Rumah sakit.

Sesampainya di Rumah sakit, mereka langsung menuju ruang kandungan, kebetulan Rumah sakitnya sepi jadi Targa sama Jeci nggak perlu menunggu terlebih dahulu.

"Kandungannya allhamdulilah sehat."

"Kalo kelaminnya apa Dok?" Tanya Targa.
Targa sama Jeci ikut memperhatikan layar monitor yang menampilkan isi dalam perut Jeci.

"Pak coba perhatikan lebih teliti, ada 2 janin loh di dalam perut Ibu Jeci."

Karena ucapan Dokter itu, Targa langsung menajamkan matanya agar terlihat lebih jelas. "Maksudnya saya nanti bakalan punya 2 anak langsung Dok?"

Dokter pun mengangguk sambil tersenyum tipis. "Calon anak kalian kembar, dan satunya berkelamin cewek. Yang satu lagi saya nggak terlalu bisa ngelihat karena ketutupan kembarannya. Selamat ya."

"Tapi Dok. Istri saya selama ini sering ngeluh sakit pinggang sama perut, katanya sakit banget. Itu wajar?"

"Wajar Pak. Dibandingkan dengan hamil biasa, ibu yang mengandung bayi kembar akan merasakan rasa lelah yang lebih. Hal ini dikarenakan tubuh ibu yang harus menopang lebih dari satu janin di dalam kandungan. Selain itu, ibu juga akan mengalami sakit pada bagian punggung yang muncul lebih awal dengan rasa lebih menyakitkan."

***

mari menuju kebahagiaan dengan 2 anak kembar yang ada di perut jeci.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JeciTargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang