'49

699 138 32
                                    

"OMM, UDAH BELUM?!"

"Belum sayang, bentar lagi keluar nih."

"OMM, UDAH KELUAR BELUM?!"

"Belum sayang, kamu jangan teriak teriak, jadi nggak bisa keluar nih."
"Nah sudah keluar, ah leganya."

"UDAH SELESAI KAN OM?!"

"Belum sayang, aku pengen lagi."

"OMM!!! CEPETAN!!!!"

Eitss, ini tidak seperti yang kalian pikirkan.

Jadi yang bikin Jeci sedari tadi teriak itu, karena dia kebelet berak. Dan sialnya, Targa kebelet juga. Tapi si Targa itu nggak mau ngalah, dia langsung nyelonong masuk ke kamar mandi.

Targa sayang sama Jeci, sayang banget, selalu prioritaskan Jeci. Tapi kalau urusan menabung di Wc, Jeci jadi urutan ke 2.

Alasan keduanya jadi sama sama sakit perut ini bukan karena salah makan ya. Tapi salahkan aja keduanya rakus dalam makanan.

Iya tau keduanya sama sama lapar karena menghabiskan waktu berjam jam di Pantai. Tapi masa iya saking laparnya harus nambah 5 kali???. Sampai sampai teman-teman mereka pada nanya, "isi perut lo berdua kesedot ombak Pantai kah, jadi pada kelaparan sekarang."

"Sabar ya lobang pantat aku, sebentar lagi kamu bakal liat dunia."
"OM!!! CEPETAN!!! OM!!!! EE!! AKU!! UDAH!! MAU!! KELUAR!!" Kali ini gedoran Jeci di pintu lebih keras.

Dia harus pakai gaya apa lagi berdirinya, biar perutnya nggak sakit?.

"Insecure tai gue dengar teriakan Jeci." Gumam Targa. Mau tak mau ia harus menghentikan aktifitas menabung nya. Lebih baik mengalah sama Istri, toh percuma juga dia mendekam di Wc, kalau tai nya yang introvert ini nggak mau keluar gara-gara sedari tadi di teriakin mulu.

"Iya sayang, ini ud─‌─‌ buset!" Targa baru aja buka pintu, Jeci langsung nyelonong masuk ke dalam Wc. "Udah di ujung banget kayanya." Kekeh Targa.

Targa memegang perutnya. "Aelah kebelet lagi gue." Gerutunya.

"Je, aku ke Wc umum ya, sakit perut." Teriak Targa dari luar.

Targa keluar dari kamar Villanya. Karena Wc umum disini ada di luar, mau tak mau Targa harus keluar Villa. "Sepi amat." Targa bergumam sambil matanya mengamati sekitaran Villa. Pantai juga sudah gelap, karena ini jam 10 malam.

"Habis ini gue mau ngajakin Enzy berburu hantu nih." Gumam Targa. Ia pun mempercepat jalannya agar cepat sampai ke Wc umum.

-

Targa sudah kembali ke Villa, tapi pas di Villa dia ketemu Airin yang lagi duduk di depan meja resepsionis.

"Lah ngapain Rin? Nggak tidur?" Tanya Targa, ia pun menghampiri Airin, lalu ikut duduk juga.

Airin melepaskan satu Airpodsnya, "eh?" Ucapnya kaget karena tiba-tiba ada Targa di depannya.

"Gabut di Kamar Ga, jadinya aku keluar. Duduk santai disini sambil dengerin musik." Jawab Airin.

"Kalau gabut mending jalan-jalan sekitaran Villa ini Rin, bagus." Saran Targa.

"Nggak ah Ga, udah malam juga. Nanti besok aja sama Jeny, Reja."

"Lah Jeci kagak di ajak?"

"Emang bakal di bolehin sama kamu?"

Targa terkekeh, "yaelah Rin, gue nggak Overprotektif itu ke Istri."

"Haha, iya bercanda Targa. Eh selamat ya atas kehamilan Jeci."

"Makasih Rin. Gue ke dalam dulu ya, mau ajakin Enzy uji nyali, ikut kagak lo?" Tawar Targa.

JeciTargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang