'2

2.8K 386 31
                                    

Sehabis mengantar Ibu dan adiknya pulang, Targa langsung mengganti mobil dengan motor besar miliknya.

Targa berniat untuk menginap di markas saja. Kondisi moodnya benar-benar sangat buruk. Kalau dia tidur Di rumah, yang ada Ibu malah menyinggung soal pernikahan terus.

Kalau di pikir-pikir, sekarang Targa bingung Ibunya kenapa. Padahal Ibu melihat sendiri gimana kelakuan Jeci, kenapa masih mau jodohin Targa sama itu cewek?

Targa nggak habis pikir, gimana nanti nasib pernikahan dia kedepannya. Targa ingin pernikahannya cukup sekali dalam seumur hidup. Tapi kalau kayak gini sebaiknya ia pikir-pikir dulu untuk bertahan seumur hidup sama Jeci.

Targa memarkirkan motornya di halaman markas. Ia memasuki markas yang seperti rumah bagi mereka. Tapi sebenarnya memang rumah sih, cuma kadang di sebut rumah, markas, atau tempat tongkrongan.

Rumah ini Targa beli dari hasil uang balapan. Rumahnya nggak terlalu besar, nggak terlalu kecil juga, memiliki 2 lantai. Di dalamnya tidak ada kamar, jadi mereka tidur cuma beralaskan karpet dan selimut, kadang disofa yang ukurannya lumayan besar juga.

Targa mengisi rumah itu dengan keperluan yang menurutnya penting saja, seperti kulkas buat menyimpan makanan, kompor gas, kursi, meja, dan lain-lain.

Geng Targa ini cuma ada 5 orang, termasuk dirinya sendiri. Targa sendiri yang berkeinginan membeli Rumah bekas untuk ia jadikan markas.

Targa memasuki markas, ternyata disana ada Arsen, Enzy, Yuda dan Jidan yang lagi main kartu.

Ke empat teman Targa lebih memilih tinggal Di markas daripada Dirumah mereka sendiri. Contohnya kayak Enzy, dia tinggal sendiri disini karena Keluarganya ada Di luar kota semua, makanya Enzy kebanyakan nginap Di markas daripada Rumah dia sendiri.

Targa duduk di kursi yang kosong, ia asal meminum minuman yang ada di meja.

"Lah ngapain kesini Ga?" tanya Yuda kaget, karena ia baru sadar ada Targa disebelahnya.

"Terserah gue lah mau ngapain kesini." Targa menjawab pertanyaan Yuda dengan nada sensi.

"Kenapa Bang? kok muka lo kayak prustasi banget. Kalau ada masalah jangan cerita Bang, pendam aja, gue nanya doang soalnya." Canda Enzy. Cowok paling muda di antara mereka berlima. Tapi panggilan 'Bang' nya hanya untuk di tujukan ke Targa. Jangan tertipu dengan visual Enzy yang seperti malaikat. Kalau soal perempuan dia ahlinya, 11 12 sama Yuda.

"Lusa nanti gue mau nikah." Ungkap Targa.
"Niatnya nginap disini karena pusing sama Ibu."

Keempat teman Targa langsung pada kaget, tiba-tiba banget Targa bilang mau nikah.

"Sama siapa Ga nikahnya?" tanya Arsen, cowok yang lumayan kalem.

"Sama cewek pilihan Ibu." Targa mengambil ponselnya dari saku celana, ia membuka galeri lalu menunjukkan sesuatu.

" Targa mengambil ponselnya dari saku celana, ia membuka galeri lalu menunjukkan sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JeciTargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang