Jam menunjukkan pukul 16.45. Dari jam 8 pagi sampai sekarang, Targa ngajakin Jeci jalan jalan kesana kemari.
Awalnya cuma ketaman yang tadi, tapi Jeci mau taman yang lain. Katanya mau coba es krim di taman taman yang lain. Mana sekali beli banyak banget lagi. Yang dia beli kalo nggak vanilla ya stroberi. Targa liatnya aja udah eneg, apalagi memakannya. Tu bocah kagak ada eneg eneg nya sama sekali. Tapi tenang aja, Targa udah ngasih Jeci makan nasi, jadi perut dia bakalan aman kalo makan es krim sebanyak apapun.
Sekarang Targa membawa Jeci jalan jalan keliling, entah kemana tujuan mereka.
Targa merasakan kulitnya terkena tetesan air, ia langsung menepikan motornya di Indomaret ketika hujan mulai turun dengan lebat.
"Ntar ya Je, ambil jas hujan dulu." Ujar Targa turun dari motornya, di ikuti oleh Jeci juga.
Targa membuka jok motornya, dan sialnya jas hujan nggak ada di sana. Targa menepuk dahinya, "Gila, jangan jangan ketinggalan di markas." Gumamnya mengingat ngingat.
"Omm, gimana pulangnya?" Cicit Jeci melihat hujan yang semakin deras.
Targa melihat Jeci yang memeluk badannya sendiri. Targapun berinsiatif membuka jaket kulit yang ia pakai, untuk dia pakaikan di badan Jeci.
Targa mengkancingi satu persatu kancing jaketnya agar perut Jeci nggak terkena angin deras.
Sebenarnya Targa mau beli jas hujan di Indomaret sana, tapi ia berpikir sia sia aja rasanya kalo beli. Hujan deras banget, bahaya kalo dia paksakan untuk tetap jalan meski pakai jas hujan. Kalo dia sendiri sih nggak papa terobos aja, tapi sekarang dia bawa Jeci.
"Ntar ya, gue telponin Jidan dulu." Setelah selesai mengkancingi, Targa mengambil ponselnya di saku celana.
Targa membawa Jeci untuk duduk di kursi yang ada di depan Indomaret.
Sambungan telepon terhubung ke Jidan.
"Halo Dan." Ucap Targa."Napa Ga?"
"Lo dimana?"
"Di luar."
"Bisa ke Indomaret di jalan Pramuka kagak? Ntar gue Sherlock."
"Bisa, Emang kenapa?"
"Gue kejebak hujan sama Jeci. Lo bisa jemput Jecinya kagak?"
"Bisa bisa, bentar ya nih gue siap siap."
"Cepetan ya Dan, kasian dia kedinginan. Bawain juga jas hujan gue yang di belakang pintu."
"Iya iya, ntar ya."
Targa menutup ponselnya kembali, lalu menaruh di saku belakang celananya. Targa menoleh kebelakang, ternyata Jeci sedang menatapnya.
"Masih dingin?" Tanya Targa samperin Jeci.
Jeci mengangguk pelan.
Targa membuka tas Jeci, lalu mengeluarkan satu kotak cemilan, ia taruh di atas meja. "Makan ini dulu kalo laper, gue ke dalam bentar ya beli susu." Ucapnya.
🏍️🏍️🏍️
Targa mendorong pintu Indomaret, ia keluar membawa gelas kecil yang di dalamnya ada setengah air panas, dan susu ultra milk coklat.
Targa menaruhnya di meja. Ia menaungkan susu ultra milk coklatnya ke dalam gelas yang berisikan air panas sampai full. Setelah itu ia aduk memakai sedotan susu.
"Nih minum Je." Targa menaruh gelas susu di depan Jeci.
Jeci memegang gelas kecilnya dengan kedua tangan, ia meminumnya secara pelan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JeciTarga
Romance﹫vsoo Targa di paksa untuk menikahi wanita yang Ibunya suka. Ketika bertemu dengan wanita itu, Targa malah menjadi ilfeel dengannya. Sifatnya yang jauh dari tipe Targa, harus ia nikahi karena paksaan dari Ibunya. Kalau Targa tidak menuruti, Ibu meng...