'16

1.4K 194 64
                                    

Meski penasaran dengan kepribadiannya Reja, Tapi harus Targa tepis dulu rasa penasarannya. Disini yang penting ia harus minta maaf sama Jeci.

Targa kembali mendekat ke samping Jeci. "Jeci." Panggilnya, namun tak ada sahutan. Orang yang di panggil malah asik menulis.

 Orang yang di panggil malah asik menulis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jeci." Panggil Targa sekali lagi.
"Maafin om ya, pasti lo ketakutan banget kemarin." Targa menepuk dahinya dan membatin, gila, kenapa malah manggil diri sendiri om.

Targa membelai surai lembut rambut Jeci. "Jeciiii, maafin ya."

Jeci mendongak menatap Targa dengan mulut cemberut. "Aku nggak takut kok di kunciin. Aku berani!" Lagaknya.

"Masa?" Tanya Targa tak percaya. Jelas jelas di rekaman Cctv si Jeci lagi nangis ketakutan.

Jeci mengangguk sambil menulis lagi. "Iya beneran kok. Kemarin ada boneka yang jaga aku, terus boneka itu ngomong sama hantu hantu disana." Ngarangnya.

"Ya udah gue kunciin sekali lagi ya." Tukas Targa dengan berbicara pelan, kalo nyaring bisa bisa di usir sama orang disini.

"NGGAK MAUUU!!" Marahnya langsung menatap Targa tajam, lalu kembali melanjutkan aktifitas menulisnya dengan wajah kesal.

Targa mengedarkan pandangannya, ia heran kok nih rumah sepi banget, biasanya banyak Art.
"Je, baby sitter lo mana? kok kagak keliatan." Tanya Targa.

"Aku sekarang nggak pakai baby sitter lagi taukk!!" Sombongnya.

"Terus sekarang pakai apa?"

"Pakai popok."

Targa terkekeh mendengar jawaban Jeci. Apa Jeci pakai popok khusus lansia ya, hahaha.
"Emang dari awal bayi ajaib lo." Makinya menunjuk Jeci sambil tertawa.

"Je, liat dong popoknya." Pinta Targa.

Jeci menggeleng, "Nggak boleh! Jeci lagi ee." Jawabnya.

Targa mengernyitkan keningnya, "Serius Je?" Tanya Targa tak percaya.

"Iya, ee." Jawabnya polos.

Spontan Targa langsung menjauh dari Jeci, lalu menutup hidungnya.
"Gila lo bayi ajaib. Makin kesini stresnya makin ke dalam, sana ke wc!"

"Pantas aja dari tadi gue kayak cium bau tai, gue kira tadi di luar nginjek tai, ternyata lo yang berak di popok. Gila syok berat gue." Sambungnya.

Jeci berdiri, lalu membelakangi Targa. Targa langsung menutup erat hidungnya.

"Om liatin dong, aku ee atau nggak." Suruhnya.

Targa langsung terbengong dengan wajah aib.
"Nggak mau lah!" Tolaknya tegas.

Jeci cemberut lalu duduk kembali.

"Je ke wc sana. Minta cebokin sama mami lo." Suruh Targa.

"Nggak mau!"

JeciTargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang